Ternyata, Ada 11.000 KK di Bekasi yang Listriknya Masih Nyantol

Selasa, 26 Maret 2019 - 17:01 WIB
Ternyata, Ada 11.000 KK di Bekasi yang Listriknya Masih Nyantol
Ternyata, Ada 11.000 KK di Bekasi yang Listriknya Masih Nyantol
A A A
JAKARTA - Program Sambung Listrik Gratis yang diinisiasi oleh 34 BUMN terus bergulir menyasar keluarga tak mampu untuk mendapatkan penyambungan listrik secara cuma-cuma. Terakhir, sebanyak 300 kepala keluarga (KK) mendapatkan penyambungan listrik gratis di Kota Bekasi.

Simbolisasi penyalaan dilakukan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan mengunjungi Kampung Cibitung Sebrang, Kecamatan Mustika Jaya dan Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi. Kunjungan ini merupakan lanjutan dari rangkaian Program Sambung Listrik Gratis yang diinisiasi oleh 34 BUMN.

Direktur regional Bisnis Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin yang mendampingi kunjungan tersebut mengatakan, saat ini rasio elektrifikasi Kota dan Kabupaten Bekasi sudah hampir 100%. Tetapi, imbuh dia, masih ada 11.000 KK yang memperoleh listriknya dari rumah tetangga dengan cara menyantol (levering).

"Itu karena mereka tidak mampu membayarkan biaya penyambungan listrik sebesar Rp1 juta. Untuk itu melalui program ini kami harapkan bisa membantu warga yang sebelumnya nyantol sehingga sekarang mendapatkan sambungan listrik secara langsung," ungkap Amir dalam keterangan tertulis, Selasa (26/3/2019).

Amir mengatakan, target untuk tahun ini di wilayah Bekasi harus sudah tersambung sebanyak 4.800 KK. Di wilayah Jawa Barat, tercatat sudah tersambung sebanyak 109.000 rumah dari target 235.000 rumah. Sementara, secara nasional sebanyak 1,2 juta KK ditargetkan memperoleh sambungan listrik gratis tersebut secara bertahap.

Salah seorang penerima bantuan sambungan listrik gratis di Bekasi, Nurhayati, mengaku sangat terbantu dengan program ini setelah sekian lama keluarganya memperoleh listrik dengan menyantol ke rumah tetangga.

"Alhamdulillah, saya senang sekali akhirnya bisa punya listrik sendiri, sudah tidak nyantol lagi dan tidak takut ngejepret, sekarang sudah tidak was-was lagi pakai peralatan elektronik," ungkapnya.

Nurhayati yang sehari-sehari bekerja sebagai penjahit boneka juga merasa sangat beruntung karena dengan adanya bantuan sambungan listrik gratis tersebut, kini dirinya bisa melakukan pekerjaannya di rumah baik siang maupun malam hari.

"Penghasilan saya tiap bulan Rp500.000, dengan adanya listrik milik sendiri saya bisa kerja siang malam, semoga penghasilan saya makin meningkat," ujarnya.

Dari sisi pengeluaran, pemasangan listrik gratis memang meringankan warga karena sebelumnya ketika masih nyantol, mereka harus membayar Rp40.000-50.000 untuk 3 bola lampu saja. Tapi dengan listrik sendiri, warga cukup membayar Rp20.000-30.000 per bulan untuk lampu dan peralatan listrik lainnya tanpa takut putus aliran listrik.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4186 seconds (0.1#10.140)