Empat Kondisi Dunia Pekerjaan yang Berubah di Tahun 2030

Minggu, 31 Maret 2019 - 10:31 WIB
Empat Kondisi Dunia Pekerjaan yang Berubah di Tahun 2030
Empat Kondisi Dunia Pekerjaan yang Berubah di Tahun 2030
A A A
JAKARTA - Dunia kerja sedang berubah, begitu pula dengan masyarakat. Perbincangan mengenai dunia kerja masa depan semakin ramai selama tiga tahun terakhir, terutama dengan munculnya diskusi-diskusi mengenai teknologi digital, dunia wirausaha, orang-orang yang memiliki beberapa pekerjaan, pendapatan universal, atau bentuk-bentuk baru dari manajemen dan pemerintahan.

Perdebatan-perdebatan di atas yang fokus pada ketenagakerjaan, jenis-jenis pekerjaan, dan penerapan manajemen, memiliki satu manfaat: memperjelas kemungkinan-kemungkinan pekerjaan di masa depan.

Dalam penelitian berjudul "The Future of Work in 2030: Four Atmospheres?" atau “Masa Depan Dunia Kerja di 2030: Empat Kondisi?" lembaga riset internasional RGCS menawarkan beberapa pandangan mengenai pekerjaan di masa depan.

Hal ini terlihat dari beberapa hal yang bertolak belakang yang terjadi dalam dunia kerja. Paradoks-paradoks ini menyoroti ketegangan dan dilema yang menyebabkan perubahan dalam dunia kerja, seperti: mobilitas versus kehidupan yang mapan; kewirausahaan versus ketergantungan; kebebasan versus keamanan; otonomi versus kontrol; digitalisasi versus dunia nyata, dan lain-lain.

Kondisi dunia kerja mengacu pada tempat, konteks, suasana hati, juga segala hal yang sulit untuk dijelaskan dalam sebuah lingkup kehidupan atau pekerjaan. Pada waktu yang bersamaan, komponen-komponen yang terlibat sangat konkret, yaitu; gestur, alat, tempat, praktik, sensasi, emosi, dan lain-lain.

Namun mereka juga berbentuk "kuasi-materi" dan dapat dirasakan melalui cahaya, kata-kata, suara, dan tekstur yang menjadi perantara hubungan kita dengan pekerjaan. Kondisi di mana kita bekerja sangat menentukan ruang dan waktu saat kita hendak melakukan pekerjaan.

Seperti dikutip The Conversation, oleh sebab itu, terkait empat kondisi kerja, untuk membayangkan bagaimanakah dunia kerja pada tahun 2030:

1. Freelancing atau bekerja lepas.
Bayangkan sebuah masyarakat yang sebagian besar terdiri dari pekerja lepas yang terhubung oleh platform global. Hal lain berupa transaksi. Suasana kerja menjadi lebih cair seperti yang dijelaskan oleh Z Bauman.

2. Salaried atau bekerja di kantor dengan gaji tetap.
Mereka menggambarkan sebuah dunia di mana pekerjaan bergaji tetap menjadi pusat operasi sebuah perusahaan. Kontrak kerja permanen dan dalam jangka waktu tertentu mengalami pengembangan dari sisi hukum, akan tetapi kontrak kerja tetap menjadi kunci dunia kerja dan ketenagakerjaan. Hal lain yang penting adalah kontrak. Kondisi menjadi bersifat teritorial dan mengakar.

3. Hybridisation atau hibridisasi.
Hal ini mewakili terobosan yang lebih lanjut dari bentuk pekerjaan saat ini. Berbagai bentuk aktivitas pekerjaan kemudian diakomodasi. Setiap orang memiliki pekerjaan yang berbeda di satu waktu atau sesudahnya menjadi pekerja tetap atau wiraswastawan. Kondisi pekerjaan semacam itu memiliki sensasi yang berbeda-beda. Kebalikannya, hal yang lain yang penting adalah munculnya pribadi yang baru yang memunculkan manajemen pribadi yang bermacam-macam. Untuk beberapa hal, kondisi kerja tipe ini bersifat skizofrenik.

4. Pendapatan universal.
Kondisi ini menggambarkan sebuah situasi yang mengutamakan aktivitas dibandingkan kinerja dan status. Bentuk-bentuk dari pekerjaan dengan gaji tetap dan kewirausahaan akan tetap ada, di samping juga ada solidaritas antar pekerja yang menyeluruh. Kondisi pekerjaan semacam ini ditandai dengan tindakan untuk memberi dan menciptakan kembali diri sendiri.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.9273 seconds (0.1#10.140)