Kinerja 2023: Operasional Pertamina Tumbuh di Segala Lini Bisnis, Pertamina Sukses Jalankan Penugasan Pemerintah

Selasa, 11 Juni 2024 - 13:59 WIB
loading...
Kinerja 2023: Operasional...
PT Pertamina mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan yang dihadiri jajaran direksi dan komisaris Pertamina serta perwakilan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham di Kementerian BUMN, Jakarta, pada Senin (10/06/2024). (Foto: dok Pertamina)
A A A
JAKARTA - Pasca restrukturisasi organisasi pembentukan Holding dan Subholding, kinerja PT Pertamina (Persero) sepanjang tahun 2023 terus meningkat. Tantangan global, terutama dengan penurunan harga minyak dunia dan pelemahan nilai tukar, berhasil dilalui dengan baik oleh Pertamina melalui pengelolaan operasional yang semakin efisien, serta dilakukannya optimalisasi manajemen keuangan.

Ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/6/2024), Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sejak restrukturisasi organisasi, kinerja operasional di seluruh bisnis semakin solid dan andal.

“Sejak restrukturisasi organisasi, kinerja operasional seluruh lini bisnis, baik holding dan subholding juga semakin solid dan andal. Seiring dengan pertumbuhan operasional, capaian keuangan pun meningkat berkat efisiensi, optimalisasi biaya, manajemen liabilitas, serta komitmen penyelesaian piutang pemerintah kepada Pertamina,” ujarnya.

Melalui Subholding Hulu, produksi minyak dan gas (migas) bertumbuh 8 persen dari 2022 sebesar 967 ribu barel setara minyak per hari (million barrel oil per day/MBOEPD) menjadi 1.044 MBOEPD pada 2023. Produksi tersebut dialokasikan untuk kebutuhan energi nasional, dimana dari 24 persen blok dalam negeri yang dikelola Pertamina berkontribusi terhadap pasokan minyak serta gas nasional sebanyak 69 persen dan 34 persen. Pada 2023, Pertamina juga melakukan 6 akuisisi blok, termasuk Blok Masela, Blok Bunga, dan Peri Mahakam.

Dari Subholding Pengolahan dan Petrokimia, produksi kilang meningkat 2 persen dari 333 juta barel (BBL) di 2022 menjadi 341 juta BBL pada 2023. Program refinery development master plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 84 persen per akhir Desember 2023, serta keberhasilan lain seperti inovasi produk energi ramah lingkungan berupa sustainable aviation fuel (SAF), BioSolar B35, dan Pertamax Green.

Sementara pada bisnis pemasaran dan niaga, melalui subholding Commercial and Trading, realisasi penjualan produk BBM dan non-BBM juga meningkat, yakni dari 98 juta kiloliter (KL) di 2022 menjadi 100 juta KL di 2023. Selain itu, Pertamina Patra Niaga telah mulai menyalurkan BBM ramah lingkungan Pertamax Green 95, Biosolar 35. Pada 2023, Pertamina terus menjalankan program BBM 1 Harga, One Village One Outlet (OVOO), dan Pertashop di seluruh wilayah Indonesia, yang hingga akhir 2023 telah mencakup 98 persen wilayah.

Nicke menuturkan, Pertamina terus mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi secara terintegrasi.

“Sebagai lini bisnis yang berhubungan dengan konsumen, Pertamina terus mengoptimalkan pemanfaatan digitalisasi secara terintegrasi, mulai dari distribusi hingga layanan, sehingga proses bisnis sektor ini dapat menghasilkan efisiensi yang signifikan bagi Pertamina,” ujar Nicke.

Subholding Gas juga berhasil meningkatkan penjualan gas dari 327 ribu BBTU (billion british thermal unit) di 2022 menjadi, serta 337 ribu BBTU di 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan permintaan dari sektor industri, komersial dan rumah tangga. Sementara itu, jaringan gas (jargas) pada 2023 bertambah 55 ribu, atau secara akumulasi menjadi 820 ribu sambungan rumah tangga (SRT). Sementara itu, transmisi gas meningkat sekitar 8 persen dari 493 Miliar SCF pada 2022 menjadi 532 Miliar SCF di 2023.

Subholding Integrated Marine Logistics ( SH IML) juga mencatatkan kinerja yang positif di sepanjang 2023. Transportasi kargo Pertamina meningkat 3 persen dari tahun sebelumnya, yakni dari 157 juta KL di 2022 menjadi 161 juta KL di tahun 2023. SH IML saat ini mengoperasikan 784 tanker, serta supported vessels di domestik dan 50 rute internasional. Sebagian besar kapal milik Pertamina juga telah menggunakan desain EcoShip, yang berdampak pada penurunan emisi dan efisiensi bahan bakar hingga 8 persen.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1304 seconds (0.1#10.140)