BI Siapkan Lima Strategi Tingkatkan Permintaan Domestik

Jum'at, 26 April 2019 - 05:05 WIB
BI Siapkan Lima Strategi Tingkatkan Permintaan Domestik
BI Siapkan Lima Strategi Tingkatkan Permintaan Domestik
A A A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan telah menyiapkan lima strategi untuk meningkatkan permintaan domestik. Strategi ini demi menjaga dan mempertkuat stabilitas eksternal perekonomian Indonesia.

Strategi pertama, BI akan meningkatkan ketersediaan likuiditas dan mendukung pendalaman pasar keuangan, dengan cara penguatan strategi operasi moneter.

"BI terus menjaga likiuditas di perbankan dan pasar uang dalam mendukung pembiayaan ekonomi, khususnya kredit perbankan," kata Perry Warjiyo di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Strategi yang diambil BI Ini dilakukan lantaran rasio aset likuid terhadap simpanan (AL/DPK) pada Februari masih tinggi, sebesar 22,3%. Perry mengungkapkan, operasi moneter dilakukan dari kontraksi likuiditas dari bank yang mengalami pelonggaran likuiditas serta melalui injeksi likuditas.

Kedua, BI mendorong efisiensi pembayaran ritel melalui perluasan layanan sistem kliring nasional BI (SKNBI) dengan penambahan waktu dan pecepatan penerusan data (settlement). Penambahan waktu dilakukan dari semula 5 kali menjadi 9 kali per hari.

Tidak hanya itu, waktu penghitungan dan settlement dipersingkat dari semula dua jam menjadi sejam. Dua hal ini dilakukan untuk memperluas kemudahan masyarakat melakukan transaksi pembayaran melalui SKNBI.

Selanjutnya, batas atas nominal transaksi ditingkatkan dari semula Rp500 juta menjadi Rp1 miliar. Hal ini diiringi dengan penurunan tarif transaksi dari Rp5.000 per transaksi menjadi Rp3.500 per transaksi. Perubahan ketentuan ini dilakukan seiring dengan bulan puasa.

Ketiga, BI mendorong pasokan dari transaksi pasar valas berjangka dalam negeri atau Domestik Non Delivery Fofrward (DNDF). Peningkatan supply didorong dengan penyederhanaan ketentuan kewajiban underlying transaksi yang disamakan dengan transaksi forward. Artinya, transaksi sampai dengan USD5 juta tidak memerlukan underlying transaksi.

Keempat, mendorong implementasi penyelenggaraan sarana pelaksana transaksi pasar uang dan pasar valas atau market operator. Ini dengan mengembangkan transaksi pasar uang dan pasar valas secara efisien, serta didukung oleh infrastruktur yang cepat. Pengaturan ni diharapkan dapat memperluas volume maupun efisinesi transaksi di pasar uang dan valas.

Strategi kelima, mengembangkan pasar Surat Berharga Komersial (SBK) sebagai alternatif sumber pendanaan jangka pendek oleh korporasi. Sehingga mendorong perluasan elektronifikasi bansos non-tunai, dana desa, moda transportasi dan operasi keuangan pemerintah. Dan diharapkan penyaluran keseluruhan transaksi tersebut dapat dilakukan lebih cepat dan tepat sasaran.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8245 seconds (0.1#10.140)