MNC Asia Holding Direstui Private Placement, Likuiditas Perdagangan Saham Bakal Meningkat

Kamis, 27 Juni 2024 - 09:20 WIB
loading...
MNC Asia Holding Direstui Private Placement, Likuiditas Perdagangan Saham Bakal Meningkat
PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) mendapat restu pemegang saham atas rencana peningkatan modal dengan skema private placement melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) mendapat restu pemegang saham atas rencana peningkatan modal dengan skema private placement melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST . Melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) perusahaan meyakini terjadi peningkatan likuidtas terhadap perdagangan saham BHIT.

“Jumlah saham beredar perseroan akan bertambah, sehingga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan,” kata Direktur BHIT, Natalia Purnama, dalam RUPS Tahunan di iNews Tower, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).



Aksi korporasi ini juga diyakni dapat meningkatkan struktur permodalan dan keuangan perusahaan, sehingga tercipta pemenuhan kebutuhan modal kerja perusahaan. Setelah izin pemegang saham diperoleh, BHIT memiliki waktu selama 2 tahun untuk melaksanakan private placement.

Lebih jauh Natalia memandang terdapat potensi investor strategis atas rencana ini. “Perseroan dapat mengundang investor-investor strategis yang berminat menginvestasikan modalnya dalam Perseroan agar dapat memberikan nilai tambah bagi kinerja perseroan,” paparnya.



Sebagaimana tercantum dalam prospektus, BHIT akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 8.606.815.670 saham atau total maksimal mencapai 10% dari total saham yang telah disetor perusahaan. Nilai nominal ditetapkan sebesar Rp100 per saham.

Direktur Utama PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT), Hary Tanoesoedibjo menambahkan, perusahaan terus melakukan ekspansi dengan menerapkan strategi di seluruh lini bisnis.

“Saya bisa sampaikan bahwa dalam beberapa bulan ini dengan strategi yang dirubah jumlah pelanggan pay TV meningkat signifikan. Jadi active paying user sekarang sudah kurang lebih sekitar 3 juta,” terangnya.

Sepanjang 2023, pendapatan bersih BHIT menembus Rp15,66 triliun. Kontributor utama berasal dari media sebesar 62,1% dari total pendapatan konsolidasi atau sebesar Rp9,73 triliun, diikuti oleh lembaga keuangan 18,5% sebesar Rp2,90 triliun, pertambangan dan pendapatan lainnya masing-masing menyumbang 13,9% dan 5,5%.

BHIT juga menghasilkan EBITDA sebesar Rp4,15 triliun pada 2023, dengan laba bersih Rp1,23 triliun.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0726 seconds (0.1#10.140)