Pulihkan Ekonomi Nasional, Menteri Airlangga Minta Dukungan ke Pelaku Usaha Kecil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam kunjungan kerjanya di Bali, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, UMKM memiliki peran besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Segmen skala usaha UMKM mempekerjakan sekitar 116,9 juta orang sehingga pada tahun 2018 mampu menyerap 97% tenaga kerja nasional. Dari sisi jumlah pelaku usaha, pada tahun yang sama, UMKM berkontribusi sebesar 61% terhadap PDB.
Beberapa capaian tersebut mencerminkan bahwa UMKM berperan besar dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, menurut Menko Airlangga, diperlukan dukungan dunia usaha termasuk UMKM agar perekonomian Indonesia tidak mengalami perlambatan yang dalam serta mampu tumbuh pada triwulan III dan IV tahun 2020. ( Baca juga:Hasil Pengolahan Tembakau Perlu Segera Diatur )
Demi mempercepat pemulihan ekonomi diperlukan dorongan dari seluruh pihak termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga penyalur KUR, penjamin KUR hingga partisipasi UMKM lokal. UMKM lokal diharapkan dapat bangkit dapat bangkit sehingga bisa membantu perekonomian nasional.
“Implementasi tersebut kami wujudkan dalam bentuk pelaksanaan penyaluran KUR Bangkitkan UMKM Lokal untuk Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Airlangga, di Bali, Sabtu (22/8/2020).
Di Bali sendiri, hingga 31 Juli 2020, perkembangan kinerja penyaluran KUR terealisasi sebesar Rp2,99 triliun dan diberikan kepada 60.390 debitur. Sementara total outstanding sebesar Rp7,29 triliun diberikan kepada 559.866 debitur dengan non performing loan (NPL) terjaga pada level yang rendah (0,52%). Adapun realisasi penyaluran KUR secara keseluruhan hingga 31 Juli 2020 mencapai sebesar Rp89,2 triliun diberikan kepada 2,67 juta debitur sehingga total outstanding sebesar Rp167,87 triliun dengan NPL tetap terjaga yaitu 1,07%.
Sebagai informasi, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk memulihkan UMKM pada masa pandemi Covid-19 di antaranya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan alokasi anggaran untuk UMKM sebesar Rp123,46 triliun dari total biaya penanganan Covid-19 Rp695,20 triliun.
Beberapa capaian tersebut mencerminkan bahwa UMKM berperan besar dalam kontribusi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, menurut Menko Airlangga, diperlukan dukungan dunia usaha termasuk UMKM agar perekonomian Indonesia tidak mengalami perlambatan yang dalam serta mampu tumbuh pada triwulan III dan IV tahun 2020. ( Baca juga:Hasil Pengolahan Tembakau Perlu Segera Diatur )
Demi mempercepat pemulihan ekonomi diperlukan dorongan dari seluruh pihak termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga penyalur KUR, penjamin KUR hingga partisipasi UMKM lokal. UMKM lokal diharapkan dapat bangkit dapat bangkit sehingga bisa membantu perekonomian nasional.
“Implementasi tersebut kami wujudkan dalam bentuk pelaksanaan penyaluran KUR Bangkitkan UMKM Lokal untuk Pemulihan Ekonomi Nasional,” kata Airlangga, di Bali, Sabtu (22/8/2020).
Di Bali sendiri, hingga 31 Juli 2020, perkembangan kinerja penyaluran KUR terealisasi sebesar Rp2,99 triliun dan diberikan kepada 60.390 debitur. Sementara total outstanding sebesar Rp7,29 triliun diberikan kepada 559.866 debitur dengan non performing loan (NPL) terjaga pada level yang rendah (0,52%). Adapun realisasi penyaluran KUR secara keseluruhan hingga 31 Juli 2020 mencapai sebesar Rp89,2 triliun diberikan kepada 2,67 juta debitur sehingga total outstanding sebesar Rp167,87 triliun dengan NPL tetap terjaga yaitu 1,07%.
Sebagai informasi, pemerintah telah melakukan beberapa upaya untuk memulihkan UMKM pada masa pandemi Covid-19 di antaranya melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan alokasi anggaran untuk UMKM sebesar Rp123,46 triliun dari total biaya penanganan Covid-19 Rp695,20 triliun.
(uka)