Kejutan Baru, Rusia Ajak BRICS Buang Dolar untuk Urusan Ekspor-Impor Ikan

Senin, 08 Juli 2024 - 14:33 WIB
loading...
Kejutan Baru, Rusia...
Rusia mengajukan proposal kepada negara-negara BRICS untuk mengesampingkan dolar dalam urusan ekspor-impor ikan. FOTO/Watcher Guru
A A A
JAKARTA - BRICS ingin mendominasi sektor makanan dan tanaman pangan dan mengurangi hegemoni dolar AS untuk penyelesaian perdagangan. Rusia baru-baru ini mengajukan sebuah rencana yang memungkinkan negara-negara BRICS menyelesaikan perdagangan dalam mata uang lokal untuk ekspor biji-bijian.

Rencana yang disebut pertukaran biji-bijian ini memungkinkan perusahaan-perusahaan impor dan ekspor untuk membeli biji-bijian secara langsung dari para produsen dan perusahaan pertanian. Pertukaran ini dapat dilakukan dengan mata uang lokal dengan mengesampingkan dolar AS.

Namun, BRICS kini telah melangkah lebih jauh dan berencana menggunakan mekanisme yang sama untuk ekspor ikan, di mana mata uang lokal akan menjadi alat pembayaran utama bukan dolar AS. Anggota BRICS, China, adalah pengekspor ikan terbesar kedua di dunia yang mengekspor makanan laut senilai USD10,40 miliar.

Baca Juga: Terungkap, Tentara Bayaran Barat Habisi Tawanan Perang Rusia Tak Bersenjata

Rekannya, India juga mengekspor hampir 17% produk ikan dan makanan laut ke seluruh dunia. Nilai total ekspor ikan India mencapai hampir USD4,6 miliar per tahun. Rusia ingin memonetisasi ekspor ikan global mitra BRICS-nya untuk mengurangi dominasi dolar AS.

Menteri Pertanian Rusia Oksana Lut mengatakan negaranya berencana untuk menambahkan ikan bersama dengan ekspor biji-bijian untuk penyelesaian mata uang lokal.

"Negara-negara BRICS kini memiliki sekitar 30% dari seluruh lahan subur di dunia. Kami bersama-sama memproduksi sekitar 40% tanaman biji-bijian, 50% ikan, dan 50% produk susu di seluruh dunia. Oleh karena itu, pada kenyataannya, negara-negara BRICS adalah platform utama untuk memastikan ketahanan pangan global," kata Lut, dilansir dari Watcher Guru, Senin (8/7/2024).



Namun, proposal ini masih dalam tahap awal. Selain itu, belum ada negara BRICS yang menyetujui proposal yang dibuat oleh Rusia. Penerimaan mereka baru akan diketahui setelah proposal tersebut dibuat resmi dengan seperangkat aturan dan regulasi yang berlaku.

Negara-negara BRICS kemudian harus memutuskan apakah mereka akan menerima ekspor ikan dan biji-bijian dalam mata uang lokal atau dolar AS.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1221 seconds (0.1#10.140)