Lagi-lagi Ulah Trump ke China Diramal Bikin Gerak Saham Melempem Pekan Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah sentimen bakal mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan depan. Lagi-lagi ulah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diramal bakal memberikan sentimen negatif pekan depan.
Salah satunya Trump menolak perjanjian dagang fase pertama dengan Tiongkok. Trump menganggap perjanjian fase pertama yang telah dibuat kedua negara tidak wajib dipatuhi, bahkan presiden AS itu menolak kembali ke meja perundingan.
"Tentu hal ini merupakan sentimen negatif bagi pasar keuangan karena di khawatirkan mengganggu hubungan ke dua negara karena Trump menolak mengevaluasi kembali pakta perdagangan fase pertama," kata Direktur Investama Hans Kwee saat dihubungi SINDONews, di Jakarta, Minggu (23/8/2020).
Tidak hanya itu, konflik perdagangan teknologi antar kedua negara juga menjadi sentimen negatif pasar saham, mulai larangan Tik Tok beroperasi di AS hingga pembatasan teknologi Huawai. Pelaku pasar juga khawatir terkait kesepakatan stimulus antara Partai Demokrat dan Partai Republik AS untuk mengatasi wabah virus corona di negara tersebut.
Namun demikian ada kabar gembira karena data AS menunjukkan aktivitas perdagangan pada Agustus mengalami peningkatan di level tertinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya. "Peningkatan akibat oreder sektor manufaktur dan jasa meningkat," jelasnya.
Salah satunya Trump menolak perjanjian dagang fase pertama dengan Tiongkok. Trump menganggap perjanjian fase pertama yang telah dibuat kedua negara tidak wajib dipatuhi, bahkan presiden AS itu menolak kembali ke meja perundingan.
"Tentu hal ini merupakan sentimen negatif bagi pasar keuangan karena di khawatirkan mengganggu hubungan ke dua negara karena Trump menolak mengevaluasi kembali pakta perdagangan fase pertama," kata Direktur Investama Hans Kwee saat dihubungi SINDONews, di Jakarta, Minggu (23/8/2020).
Tidak hanya itu, konflik perdagangan teknologi antar kedua negara juga menjadi sentimen negatif pasar saham, mulai larangan Tik Tok beroperasi di AS hingga pembatasan teknologi Huawai. Pelaku pasar juga khawatir terkait kesepakatan stimulus antara Partai Demokrat dan Partai Republik AS untuk mengatasi wabah virus corona di negara tersebut.
Namun demikian ada kabar gembira karena data AS menunjukkan aktivitas perdagangan pada Agustus mengalami peningkatan di level tertinggi dibandingkan pada tahun sebelumnya. "Peningkatan akibat oreder sektor manufaktur dan jasa meningkat," jelasnya.
(nng)