Suku Bunga Turun, Ekonom: Belum Cukup Dorong Perekonomian

Kamis, 18 Juli 2019 - 16:48 WIB
Suku Bunga Turun, Ekonom: Belum Cukup Dorong Perekonomian
Suku Bunga Turun, Ekonom: Belum Cukup Dorong Perekonomian
A A A
JAKARTA - Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudisthira menilai langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) belum cukup untuk mendorong perekonomian. Menurut dia, saat ini penurunan suku bunga idealnya mencapai 50 bps.

"Penurunan (suku bunga) 25 bps belum cukup untuk mendorong perekonomian, yang dibutuhkan 50 bps minimum pemangkasan bunga acuan baru terasa langsung. Alasan lain adalah karena dampak ke penurunan suku bunga kredit juga tidak bisa instan. Bisa 3-5 bulan baru bisa dirasakan. Ada jeda waktu," papar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Terlepas dari itu, dia mengakui bahwa pemangkasan suku bunga berdampak ke ekonomi berupa pergeseran dari investasi yang berbasis bunga ke ekuitas atau investasi langsung. Aliran dana ke sektor riil akan menjadi lebih besar.

"Jadi sektor perbankan, properti, automotif happy dengan bunga yang rendah. Konsumen juga senang karena bunga yang rendah artinya bunga KPR (kredit pemilikan rumah) dan kredit pemilikan kendaraan bermotor lebih murah," jelasnya.

Bhima berharap di Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI berikutnya, bunga acuan dapat diturunkan lagi sebesar 25 bps. "Jadi sampai akhir tahun 50 bps. Hal ini agar mendorong perekonomian Indonesia lebih kuat," jelasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1347 seconds (0.1#10.140)