Intervensi Bank Indonesia Membuat Rupiah Hanya Melemah 69 Poin

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 17:19 WIB
Intervensi Bank Indonesia Membuat Rupiah Hanya Melemah 69 Poin
Intervensi Bank Indonesia Membuat Rupiah Hanya Melemah 69 Poin
A A A
JAKARTA - Eskalasi perang dagang kembali meningkat setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam mengenakan tarif tambahan 10% terhadap produk impor China senilai USD300 miliar mulai 1 September.

Menanggapi itu, Kementerian Luar Negeri China menyatakan siap membalas tarif serupa terhadap produk asal AS. Kembali meningkatnya perang dagang membuat investor memilih mata uang safe haven seperti yen Jepang dan franc Swiss. Rupiah pun anjok.

Tidak ingin rupiah jatuh lebih parah, Bank Indonesia langsung melakukan tiga intervensi di pasar spot, pasar obligasi, dan pasar Domestik Non-Deliverable Forward (DNDF/pasar berjangka valas).

Langkah BI ini membuat rupiah tidak terpuruk lebih dalam. Dalam perdagangan di pasar spot, Jumat (2/8/2019), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD), ditutup "hanya" melemah 69 poin atau 0,49% ke level Rp14.185 per USD, berbanding Kamis lalu di Rp14.116 per USD.

Sebelumnya, di sesi I perdagangan, rupiah di data Bloomberg, anjlok 114 poin atau 0,81% ke level Rp14.230 per USD. Dan saat awal dafang, rupiah dibuka melemah 63 poin ke level Rp14.179 per USD. Jumat ini, rupiah diperdagangkan di Rp14.179-Rp14.230 per USD.

Data Yahoo Finance mencatat mata uang kecintaan kita pada Jumat ini, terdepresiasi 82 poin atau 0,58% menjadi Rp14.175 per USD, berbanding Kamis lalu di level Rp14.093 per USD. Hari ini, rupiah ditransaksikan di Rp14.093-Rp14.230 per USD.

Melansir dari Reuters, akibat ancaman tarif dari Trump, investor melakukan pembelian terhadap yen. "Trump telah memberi kami banyak alasan untuk pindah dari aset berisiko. Perang dagang akan menjadi fokus untuk beberapa waktu kedepan dan pembelian yen masih memiliki ruang untuk berlanjut," ujar Yukio Ishizuki, ahli strategi valuta asing di Daiwa Securities di Tokyo.

Hasil tersebut telah mendorong yen naik 0,4% menajdi 106,95 melawan USD. Merupakan level terkuat sejak 25 Juni. Adapun indeks USD terhadap enam mata uang utama diperdagangkan di 98,177, turun dari level 98,5 pada sesi kemarin.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5654 seconds (0.1#10.140)