Rupiah Menguat ke Rp15.385 Berkat Bank of Japan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kebijakan bank sentral Jepang, Bank of Japan melakukan stimulus dengan membeli obligasi negara tanpa batas telah membantu mendongkrak mata uang Asia terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
Nilai tukar rupiah di pasar spot Bloomberg pada Senin (27/4/2020) ikut terkerek 15 poin atau 0,10% ke posisi Rp15.385 per USD, dibanding posisi Jumat pekan lalu di Rp15.400 per USD.
Sesi pembukaan, rupiah dibuka melanjutkan pelemahan 55 poin atau 0,36% menjadi Rp15.455 per USD. Senin ini, rupiah diperdagangkan Rp15.385-Rp15.494 per USD.
Won Korea Selatan memimpin penguatan +0,77%, dolar Singapura +0,36%, yen Jepang +0,33%, rupee India +0,28%, peso Filipina +0,22%, dolar Taiwan +0,15%, ringgit Malaysia +0,12%, dan rupiah +0,10%.
Adapun baht Thailand dan yuan China menjadi mata uang yang melemah sebesar -0,08% dan -0,02% terhadap dolar AS di pasar Asia.
Keputusan Bank of Japan ini sejalan dengan ekspektasi asar, sehingga diharap bank sentral lainnya seperti The Fed dan European Central Bank akan melakukan langkah serupa menghadapi depresi berat akibat pandemi Covid-19 asal China.
Melansir dari CNBC, indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama berada di level 99,872, setelah sebelumnya lebih tinggi dengan berada di 100,319.
Nilai tukar rupiah di pasar spot Bloomberg pada Senin (27/4/2020) ikut terkerek 15 poin atau 0,10% ke posisi Rp15.385 per USD, dibanding posisi Jumat pekan lalu di Rp15.400 per USD.
Sesi pembukaan, rupiah dibuka melanjutkan pelemahan 55 poin atau 0,36% menjadi Rp15.455 per USD. Senin ini, rupiah diperdagangkan Rp15.385-Rp15.494 per USD.
Won Korea Selatan memimpin penguatan +0,77%, dolar Singapura +0,36%, yen Jepang +0,33%, rupee India +0,28%, peso Filipina +0,22%, dolar Taiwan +0,15%, ringgit Malaysia +0,12%, dan rupiah +0,10%.
Adapun baht Thailand dan yuan China menjadi mata uang yang melemah sebesar -0,08% dan -0,02% terhadap dolar AS di pasar Asia.
Keputusan Bank of Japan ini sejalan dengan ekspektasi asar, sehingga diharap bank sentral lainnya seperti The Fed dan European Central Bank akan melakukan langkah serupa menghadapi depresi berat akibat pandemi Covid-19 asal China.
Melansir dari CNBC, indeks USD yang melacak kinerja greenback terhadap enam mata uang utama berada di level 99,872, setelah sebelumnya lebih tinggi dengan berada di 100,319.
(bon)