Ketegangan Timur Tengah Meningkat, Harga Minyak Dunia Terkerek Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah membuat harga minyak Asia naik pada perdagangan Rabu (7/8). Namun, kenaikan tersebut dibatasi oleh lemahnya permintaan.
Minyak mentah berjangka Brent naik 17 sen atau 0,16%, menjadi USD 76,60 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 17 sen atau 0,23%, menjadi USD73,37.
Mengutip dari the star, Naiknya harga minyak dunia didorong oleh penunjukan pemimpin Hamas yang baru setelah Ismail Haniyeh di bunuh. Hamas menunjuk pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai penerus mantan pemimpin Ismail Haniyeh. Ini sebuah langkah yang memperkuat jalur radikal yang dilakukan sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel.
“Kenaikan harga minyak mungkin didorong oleh ekspektasi meningkatnya risiko pasokan akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan koreksi harga minyak yang terendah dalam beberapa bulan. Sentimen permintaan yang bearish masih tetap ada, dan diperkirakan akan membatasi kenaikan harga minyak. harga minyak," kata kepala analisis minyak Asia Vortexa, Serena Huang dikutip, Kamis (8/8/2024)
Mendukung pandangan permintaan yang bearish, data perdagangan Tiongkok menunjukkan bahwa impor minyak mentah harian Tiongkok pada bulan Juli turun ke level terendah sejak September 2022.
Pemulihan harga yang lebih luas terjadi setelah harga tergelincir pada awal sesi perdagangan, menyusul data AS yang menunjukkan peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah dan bensin.
Persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan AS naik minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
The American Petroleum Institute (API) menunjukkan angka-angka stok minyak mentah naik 176.000 barel 2 Agustus lalu, kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok minyak mentah akan turun 700.000 barel.
nfaatkanya
Persediaan bensin naik 3,313 juta barel dibandingkan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan 1 juta barel. Sementara stok sulingan naik 1,217 juta barel, angaka itu meningkat lebih besar dari perkiraan.
Badan Informasi Energi AS akan merilis data inventaris mingguan. Pada hari Senin, kontrak berjangka Brent merosot ke level terendah sejak awal Januari dan kontrak berjangka WTI menyentuh level terendah sejak Februari, karena kemerosotan pasar saham global semakin mendalam di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi resesi di AS.
Namun, kedua benchmark tersebut mematahkan penurunan tiga sesi berturut-turut pada hari Selasa karena ketegangan di Timur Tengah memicu kekhawatiran pasokan.
Janji Iran untuk melakukan pembalasan terhadap Israel dan AS menyusul pembunuhan dua pemimpin militan, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perang yang lebih luas sedang terjadi di Timur Tengah.
“Setiap eskalasi konflik di Timur Tengah dapat menimbulkan risiko lebih besar terhadap gangguan pasokan dari wilayah tersebut,” kata analis ANZ Daniel Hynes.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
Minyak mentah berjangka Brent naik 17 sen atau 0,16%, menjadi USD 76,60 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 17 sen atau 0,23%, menjadi USD73,37.
Mengutip dari the star, Naiknya harga minyak dunia didorong oleh penunjukan pemimpin Hamas yang baru setelah Ismail Haniyeh di bunuh. Hamas menunjuk pemimpinnya di Gaza, Yahya Sinwar, sebagai penerus mantan pemimpin Ismail Haniyeh. Ini sebuah langkah yang memperkuat jalur radikal yang dilakukan sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel.
“Kenaikan harga minyak mungkin didorong oleh ekspektasi meningkatnya risiko pasokan akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan koreksi harga minyak yang terendah dalam beberapa bulan. Sentimen permintaan yang bearish masih tetap ada, dan diperkirakan akan membatasi kenaikan harga minyak. harga minyak," kata kepala analisis minyak Asia Vortexa, Serena Huang dikutip, Kamis (8/8/2024)
Mendukung pandangan permintaan yang bearish, data perdagangan Tiongkok menunjukkan bahwa impor minyak mentah harian Tiongkok pada bulan Juli turun ke level terendah sejak September 2022.
Pemulihan harga yang lebih luas terjadi setelah harga tergelincir pada awal sesi perdagangan, menyusul data AS yang menunjukkan peningkatan tak terduga dalam persediaan minyak mentah dan bensin.
Persediaan minyak mentah, bensin, dan sulingan AS naik minggu lalu, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
The American Petroleum Institute (API) menunjukkan angka-angka stok minyak mentah naik 176.000 barel 2 Agustus lalu, kata sumber yang tidak ingin disebutkan namanya. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan stok minyak mentah akan turun 700.000 barel.
nfaatkanya
Persediaan bensin naik 3,313 juta barel dibandingkan ekspektasi analis yang memperkirakan penurunan 1 juta barel. Sementara stok sulingan naik 1,217 juta barel, angaka itu meningkat lebih besar dari perkiraan.
Badan Informasi Energi AS akan merilis data inventaris mingguan. Pada hari Senin, kontrak berjangka Brent merosot ke level terendah sejak awal Januari dan kontrak berjangka WTI menyentuh level terendah sejak Februari, karena kemerosotan pasar saham global semakin mendalam di tengah meningkatnya kekhawatiran akan potensi resesi di AS.
Namun, kedua benchmark tersebut mematahkan penurunan tiga sesi berturut-turut pada hari Selasa karena ketegangan di Timur Tengah memicu kekhawatiran pasokan.
Janji Iran untuk melakukan pembalasan terhadap Israel dan AS menyusul pembunuhan dua pemimpin militan, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa perang yang lebih luas sedang terjadi di Timur Tengah.
“Setiap eskalasi konflik di Timur Tengah dapat menimbulkan risiko lebih besar terhadap gangguan pasokan dari wilayah tersebut,” kata analis ANZ Daniel Hynes.
Lihat Juga: Kemenparekraf: Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
(fch)