Konflik Israel Bikin Pasar Minyak Dunia Was-was, Brent Tahun Ini Bisa USD90 per Barel

Kamis, 04 Juli 2024 - 11:44 WIB
loading...
Konflik Israel Bikin Pasar Minyak Dunia Was-was, Brent Tahun Ini Bisa USD90 per Barel
Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menurut analis, dapat mendorong lonjakan harga minyak dunia hingga tembus level USD90 per barel di 2024. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Meningkatnya ketegangan di Timur Tengah menurut analis, dapat mendorong lonjakan harga minyak dunia hingga tembus level USD90 per barel di 2024. Harga minyak mentah untuk Brent pada awal pekan masih berada di kisaran USD86 per barel, sedangkan West Texas Intermediate menyentuh level USD82 per barel.

"Ketakutan terbesar di pasar adalah ketegangan geopolitik terbesar yang kita lihat di Timur Tengah," ucap Presiden Lipow Oil Associates, Andy Lipow kepada Yahoo Finance.



Meningkatnya ketegangan antara Israel dan milisi Hizbullah Lebanon, yang didukung oleh Iran, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa konflik lintas perbatasan pada akhirnya dapat melibatkan Teheran secara lebih langsung. Iran sendiri bertanggung jawab atas sekitar 3 juta barel produksi minyak per hari, atau sekitar 3% dari output dunia.

"Itu adalah kekhawatiran pada pasar minyak karena bisa menyebar hingga mengganggu pasokan di seluruh wilayah Teluk Persia," kata Lipow.



"Selain itu adanya peningkatan permintaan dari saat ini hingga akhir tahun, saya memperkirakan harga minyak mentah Brent melayang hingga sekitar USD90 per barel," sambungnya.

Sementara itu kenaikan permintaan juga telah mengangkat harga minyak mentah dalam beberapa pekan terakhir. Bulan lalu, minyak mentah AS naik 6%.

"Kekuatan terbaru dalam harga dikaitkan dengan menyusutnya persediaan minyak mentah dan produk, dengan permintaan lebih tinggi serta perjalanan," ungkap Dennis Kissler, selaku wakil presiden senior di BOK Financial dalam sebuah catatan baru-baru ini.

"Suhu yang lebih panas yang melanda sebagian besar AS juga merupakan permintaan positif untuk pembangkit listrik," tambahnya.

Wall Street secara luas memperkirakan permintaan yang melambat di tengah pasokan yang lebih besar akan mengirim harga lebih rendah tahun depan. Analis JPMorgan memperkirakan rata-rata harga Brent bakal berada di USD75 pada tahun 2025, turun tajam dari USD83 pada tahun 2024.

Sedangkan Goldman Sachs telah mempertahankan targetnya untuk tahun depan, dengan tidak berubah pada rata-rata USD82 per barel.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1416 seconds (0.1#10.140)