Tingkatkan Kualitas, Sri Mulyani Ingin Peneliti Ciptakan Kebijakan Ekonomi

Rabu, 28 Agustus 2019 - 19:50 WIB
Tingkatkan Kualitas, Sri Mulyani Ingin Peneliti Ciptakan Kebijakan Ekonomi
Tingkatkan Kualitas, Sri Mulyani Ingin Peneliti Ciptakan Kebijakan Ekonomi
A A A
JAKARTA - Indonesia menghadapi berbagai tantangan ekonomi yang tidak mudah, mulai dari tantangan eskternal (perlambatan ekonomi global), daya saing, penciptaan lapangan kerja, kemiskinan, dan ketimpangan ekonomi. Dan berbagai permasalahan ini saling terkait satu dengan lainnya, sehingga perlu analisis kebijakan yang baik.

Dalam proses pembuatan kebijakan untuk menghadapi tantangan ekonomi yang kompleks, dibutuhkan ketersediaan SDM peneliti atau analis yang berkualitas.

Untuk itu, Kementerian Keuangan berupaya bersinergi dan meningkatkan peneliti dengan menyelenggarakan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Researcher’s Day 2019 di Auditorium BKF, Kemenkeu. Acara ini dihadiri sejumlah peneliti dari BKF serta mitra dari Australia-Indonesia Institute, Department of Foreign Affairs and Trade, Universitas Padjadjaran, University of Sidney, dan Himpunan Peneliti Indonesia (HIMPENINDO).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, berharap dengan kegiatan ini peneliti menjadi pendukung utama Kemenkeu dalam menciptakan kebijakan ekonomi yang baik.

"Saya berharap para peneliti di sini dapat membantu kami di Kementerian Keuangan, dengan meningkatkan kualitas penelitiannya. Saya ingin peneliti-peneliti di BKF sebagai pendukung Kemenkeu dalam mendorong lahirnya kebijakan yang baik," ujar Menkeu di Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Sri Mulyani pun memaparkan kondisi perekonomian global saat ini yang tengah berada dalam ketidakpastian. Salah satunya karena meningkatnya tensi dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Saat dua negara ini saling serang, efeknya menyebabkan ketidakpastian bagi ekonomi global," ujarnya. Kondisi ini turut memengaruhi perekonomian Indonesia.

"Untuk itu, kita harus menguatkan sisi domestik, misalnya melalui investasi serta belanja pemerintah, agar kondisi dalam negeri cukup kuat menahan terpaan eksternal. Kami akan menjaga kondisi fiskal untuk cukup fleksibel dan responsif, saat kita harus mengeluarkan kebijakan countercyclical," tambahnya.

Oleh karena itu, kebutuhan akan penelitian yang berkualitas sangat mendesak untuk mendukung pembuat kebijakan.

BKF Reseracher’s Day yang berlangsung pada 28-29 Agustus 2019. Acara ini merupakan wadah bagi pemangku kepentingan yang terlibat, baik peneliti, akademisi dan pemerintah, untuk berkolaborasi mengidentifikasi tantangan dan peluang bagi perekonomian Indonesia.

Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan strategi kebijakan yang tepat untuk meningkatkan kualitas perekonomian nasional, khususnya dalam meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6810 seconds (0.1#10.140)