Jokowi Bongkar Alasan Kenapa Pembangunan Infrastruktur Harus Jalan di Tengah Pandemi

Selasa, 25 Agustus 2020 - 14:15 WIB
loading...
Jokowi Bongkar Alasan Kenapa Pembangunan Infrastruktur Harus Jalan di Tengah Pandemi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan terus menjalankan pembangunan infrastruktur kendati pandemi corona masih melanda Indonesia. Foto/Dok
A A A
ACEH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan akan terus menjalankan pembangunan infrastruktur kendati pandemi corona masih melanda Indonesia. Menurutnya, pembangunan infrastruktur bisa mempercepat pemulihan ekonomi nasional serta menyerap tenaga kerja sebanyak-banyaknya.

Hal tersebut dikatakan Jokowi saat meninjau dan meresmikan jalan tol ruas Sigli-Banda Aceh Seksi 4 yang menghubungkan Indrapuri-Blang Bintang. "Meskipun kita tengah menghadapi pandemi covid, pembangunan infrastruktur tetap kita jalankan," jelasnya, Selasa (25/8/2020).

(Baca Juga: Bantuan UMKM Cair, Gunakan untuk Sektor Produktif )

Menurut Jokowi, Indonesia sangat tertinggal dengan negara lainnya dalam urusan infrastruktur. Oleh sebab itulah pemerintah akan terus mengejar ketertinggalan ini.

"Posisi infrastruktur di negara kita sangat tertinggal dengan negara negara lain, sehingga hal itu membuat biaya logistik kita menjadi lebih mahal," imbuhnya.

Dengan mahalnya biaya logistik, akhirnya daya saing bangsa Indonesia menjadi tidak baik bila dikompetisikan dengan negara lainnya yang sudah maju infrastrukturnya. Selain itu, kata Jokowi, di era pandemi corona, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu strategi untuk mengungkit percepatan pemulihan ekonomi nasional.

(Baca Juga: Jokowi Kunjungi Aceh Hari Ini, Bagi-Bagi Bantuan hingga Resmikan Tol )

"Kenapa ini kita jalankan karena alasan ini, dan kita tahu untuk menyambungkan Aceh sampai Lampung yang memiliki panjang 2.765 KM ini kita harapkan mendorong pertumbuhan, mendorong pmerataan ekonomi, pertumbuhan dan pemerataan," tutur dia.

Pembangunan tol ini juga akan mememangkas waktu tempuh yang sangat signifikan sehingga akan meningkatkan efisiensi serta meningkatkan multiplier effect dua sampai tiga kali jika proyek tersebut bisa rampung di 2024.

"Dan juga dihitung menyerap tenaga kerja 296 ribu, lapangan kerja secara langsung untuk 18 ruas yang ada dan saat ini menyerap tenaga kerja 24.700, ini memang sangat banyak sekali," pungkasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1440 seconds (0.1#10.140)