SKK Migas Dorong Strategi Berkelanjutan Hadapi Tantangan Energi Masa Depan

Jum'at, 16 Agustus 2024 - 13:00 WIB
loading...
SKK Migas Dorong Strategi...
COO Forum Supply Chain & National Capacity Summit 2024 di JCC, Jakarta. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ) mendorong transformasi pengelolaan rantai suplai dalam menghadapi tantangan energi di masa depan. Hal itu ditegaskan dalam gelaran Supply Chain & National Capacity Summit (SCM Summit) 2024.

"Di tengah tantangan yang ada peluang untuk pertumbuhan dan inovasi di sektor hulu migas masih menjanjikan. SKK Migas berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri ini melalui strategi berkelanjutan dan berorientasi pada masa depan," ujar Deputi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam sesi COO Forum SCM Summit 2024, di JCC, Jakarta, dikutip Jumat (16/8/2024).



Dia mengatakan tantangan ketahanan energi nasional diproyeksikan akan terus meningkat hingga 2050. Adapun gas diperkirakan tetap menjadi sumber energi yang dominan meskipun ada perubahan dalam komposisi bauran energi.

Lebih lanjut, SKK Migas fokus pada optimalisasi aset dan percepatan produksi sebagai langkah antisipatif memenuhi kebutuhan energi nasional. Dalam rencana jangka panjang, SKK Migas menerapkan empat strategi utama untuk memastikan keberlanjutan produksi, yakni meningkatkan nilai aset, mengubah sumber daya menjadi produksi, meningkatkan kapasitas lokal dan melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan migas baru.

Whisnu menjelaskan transformasi Pertamina telah meningkatkan kontribusi terhadap penerimaan negara melalui Pajak dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Pertamina mendukung program pemerintah dengan mengintegrasikan teknologi digital di setiap lini operasi perusahaan. Upaya ini tidak hanya mendukung visi pemerintah dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi tetapi juga memperkuat peran Pertamina memperkuat ketahanan energi nasional," ujarnya.

Sementara itu, Ronald Gunawan dalam paparannya menjelaskan, Medco terus berinovasi dalam mengurangi emisi dan meningkatkan efisiensi operasional, sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.

"Hal ini sejalan dengan komitmen global untuk pengurangan emisi karbon, sekaligus memperkuat posisi Medco sebagai pemain utama di industri energi," kata dia.

Secara keseluruhan, Medco berkomitmen mengembangkan bisnis energi dan sumber daya alam yang berkelanjutan, dengan fokus pada pengembangan proyek berskala besar dan energi rendah karbon seperti CCS, LNG, dan hidrogen.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko menegaskan SKK Migas akan terus membangun kolaborasi dengan sektor swasta dalam penerapan digitalisasi dan pengelolaan rantai suplai yang adaptif.

"Kita perlu memastikan suplai yang stabil bagi kebutuhan, sehingga daya saing industri hulu migas nasional meningkat, terutama dalam menghadapi tantangan global," kata dia.

Digitalisasi Rantai Suplai

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan SCM Summit 2024 merupakan acara pertama setelah sembilan tahun absen. Acara itu kembali digelar mengingat dinamika industri hulu migas yang semakin ketat dan kompetitif, terutama dalam pengelolaan rantai suplai.

Tema yang diusung dalam acara tersebut, Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building, sangat relevan dengan tujuan SKK Migas untuk mencapai produksi 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).

"Digitalisasi dalam pengelolaan rantai suplai menjadi salah satu pilar strategis industri hulu migas. Kami telah mengimplementasikan platform IOG e-Commerce untuk pengadaan barang dengan nilai hingga Rp1 miliar. Inisiatif ini diharapkan mempercepat proses pengadaan, memperluas pasar bagi penyedia barang lokal dan menciptakan kompetisi yang sehat," kata dia.



Dalam kesempatan tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan pentingnya rantai suplai yang efektif dan efisien sebagai fondasi suksesnya industri migas.

"Kita membutuhkan pengelolaan rantai suplai yang tidak hanya tangguh, tetapi juga fleksibel beradaptasi dengan perubahan pasar," ungkap Arifin.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendorong percepatan digitalisasi rantai suplai di sektor hulu migas.

"Penerapan e-catalog adalah salah satu keberhasilan terbesar yang telah kita capai dan ini adalah pencapaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah pemerintahan kita," ujar Luhut.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)