Tingkatkan Produksi Minyak, SKK Migas Perkuat Manajemen Rantai Pasok

Kamis, 08 Agustus 2024 - 00:18 WIB
loading...
Tingkatkan Produksi...
SKK Migas memperkuat manajemen rantai pasok hulu migas. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - SKK Migas memperkuat manajemen rantai pasok hulu migas melalui Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan diselenggarakan di Jakarta pada 14-16 Agustus 2024. Melalui gelaran tersebut diharapkan dapat mengurangi hambatan dan tantangan di sektor hulu migas dari segi ketahanan rantai pasok hingga peningkatan kapasitas nasional.

"Melalui Supply Chain & National Capacity Summit 2024, kami berharap dapat menciptakan ekosistem yang tidak hanya mendukung keberlanjutan industri, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional," ujar Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta, di Jakarta, Rabu (7/8/2024).



Menurut dia kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam rantai pasok hulu migas perlu terus dibangun untuk meningkatkan produksi migas. Pemerintah memiliki target produksi migas pada 2030 sebesar satu juta barel per hari (bph) untuk minyak dan 12 ribu juta kaki kubik per hari (mmscfd) untuk gas.

Sebelumnya, pada pre-event di yang diadakan di Surabaya dan Batam, SKK Migas telah mempertemukan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan industri penunjang hulu migas, serta perusahaan lokal.

SKK Migas telah membangun sinergi guna menjawab tantangan dan mencari solusi, khususnya dalam manajemen rantai suplai, memungkinkan identifikasi isu-isu kritis serta solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Pada pertemuan itu telah menghasilkan sejumlah kesepakatan dan komitmen dari para pemangku kepentingan untuk menjawab berbagai kebutuhan rantai suplai hulu migas. Salah satunya adalah ditandatanganinya nota kesepahaman (MoU) untuk menavigasi Long Term Planning SKK Migas.



Wakil Ketua Pelaksana Supply Chain & National Capacity Summit 2024, Bayu Kusuma menambahkan, dari sisi project pihaknya telah melakukan pemetaan kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan Proyek Strategis Nasional (PSN), sehingga nantinya kebutuhan tersebut diprioritaskan dari dalam negeri.

"Dalam hal pembiayaan, kami juga mendapatkan komitmen dari perbankan nasional, dalam hal ini Himbara (Perhimpunan Bank Milik Negara) serta perusahaan-perusahaan asuransi untuk terlibat dalam pembiayaan proyek hulu migas," tuturnya.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)