Taksi Terbang di IKN, Menhub: untuk Riset, Belum Komersial

Selasa, 20 Agustus 2024 - 11:36 WIB
loading...
Taksi Terbang di IKN,...
Budi Karya Sumadi mengatakan taksi terbang masih sebatas uji coba dan riset saja. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini taksi terbang di IKN masih hanya sebatas uji coba dan riset saja. Sebab di belahan dunia teknologi tersebut juga belum pernah diterapkan secara komersial.

"Jadi untuk riset sih oke ya, tapi kalau taksi terbang digunakan untuk umum bahkan komersial ini belum ada," ujar Menhub saat ditemui usai Konferensi Pers Bali International Air Show 2024 di Jakarta, Senin (19/8/2024).



Menhub menjelaskan, wacana pengembangan taksi terbang ini belum mendapatkan rekomendasi dari organisasi penerbangan sipil internasional atau ICAO. Sehingga Indonesia sebagai anggota ICAO juga harus ketentuan yang mengikat tersebut.

"Jadi taksi terbang itu sebenarnya satu kegiatan yang bagus, inovatif dan mungkin untuk pembelajaran yang bagus. Tapi kita sebagai negara yang anggota ICAO harus tunduk dan mengikuti apa yang digariskan ICAO," sambungnya.

Meski demikian, Menhub mengaku saat ini Pemerintah telah bersurat kepada ICAO untuk memberikan evaluasi terhadap uji coba taksi terbang yang belakangan dilakukan di Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini diharapkan mampu melahirkan rekomendasi atau paling tidak mendapatkan atensi lebih jauh dari organisasi penerbangan sipil untuk penerapan taksi terbang di Indonesia.

"Saya sudah berkirim surat kepada ICAO untuk mendapat izin. Insya Allah dapat jawaban, mudah-mudahan boleh (mengoperasikan taksi terbang)," tambah Menhub.

Sekedar informasi tambahan, sebelumnya Otorita IKN bersama Hyundai Motor Group mengumumkan keberhasilan uji terbang Proof-of-Concept (PoC) Advanced Air Mobility (AAM) yang dilaksanakan di Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (APT Pranoto) Samarinda pada Senin, 29 Juli 2024.

Kegiatan PoC AAM ini bertujuan untuk menilai keandalan dan kesiapan moda transportasi Urban Air Mobility (UAM) sebagai salah satu bentuk transformasi transportasi cerdas dan ramah lingkungan untuk waktu mendatang di Nusantara. Sertifikasi dan inspeksi moda UAM telah dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan selama uji coba.



Moda AAM yang digunakan adalah OPPAV (Optional Passenger/Pilot Air Vehicle), hasil pengembangan Hyundai Motor Group bekerja sama dengan Korea Aerospace Research Institute (KARI), yang dirancang untuk meningkatkan mobilitas perkotaan melalui solusi transportasi udara yang inovatif dan ramah lingkungan.

Dalam kesempatan ini, integrasi mobilitas darat dan udara ditunjukkan dengan moda Shucle, sarana transportasi on-demand yang berfungsi mengantarkan penumpang ke layanan middle-mile berupa AAM.

Pelaksanaan uji coba OPPAV dilakukan dengan kecepatan 50 kilometer per jam dan ketinggian 50 meter. Dalam durasi penerbangan selama 10 menit, OPPAV melakukan manuver holding pattern berbentuk angka delapan. Uji coba ini merupakan penunjukkan performa OPPAV mengikuti alokasi ruang udara di APT Pranoto, yang mana uji terbangnya dikendalikan oleh Ground Control Station di sisi darat.

"Keberhasilan uji coba ini adalah bukti ketertarikan dan keseriusan perusahaan global dalam berpartisipasi mengembangkan Nusantara," kata Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Mohammed Ali Berawi dalam keterangan resmi (29/7).
(fch)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1633 seconds (0.1#10.140)