Menaikkan Pendapatan Nasabah Cara Tepat PNM Jauhkan Masyarakat dari Bank Emok

Selasa, 20 Agustus 2024 - 11:12 WIB
loading...
Menaikkan Pendapatan...
Dengan berkembangnya Program Mekaar, diharapkan masyarakat menjadi lebih cerdas secara finansial sehingga tidak terjebak dalam aktivitas bank emok. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Sejak bergabung dalam holding ultra-mikro yang dipimpin oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani ( PNM ) semakin fokus dalam menyasar usaha ultra-mikro . Usaha jenis ini memiliki karakter yang sangat terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan, di mana masyarakat rentan terhadap jeratan bank emok.



Sekretaris Perusahaan PT PNM, L. Dodot Patria Ary menyatakan, bahwa Program Mekaar bertujuan untuk mengatasi kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem, dengan mengintegrasikan data dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

"Dengan berkembangnya Program Mekaar, diharapkan masyarakat menjadi lebih cerdas secara finansial sehingga tidak terjebak dalam aktivitas bank emok," ujar L. Dodot Patria Ary dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/8/2024).



Program Mekaar juga mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha ultra-mikro. Program ini tidak hanya memberikan permodalan kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, tetapi juga kepada mereka yang belum memiliki usaha namun memiliki kemauan kuat untuk berusaha.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan bahwa program Mekaar memiliki dampak langsung terhadap perubahan aset (capital stock) di seluruh sektor ekonomi. Dampak terbesar terlihat di sektor pertanian (1,78%), peternakan (1,07%), dan perkebunan (0,79%).

Selain itu, beberapa sektor lain yang tidak secara langsung diintervensi oleh Program Mekaar juga menerima pengaruh positif. Perubahan aset terbesar terlihat di sektor bangunan (3,51%), industri karet plastik (1,47%), dan industri alat angkutan (1,21%).

Dari sisi pendapatan rumah tangga, Program Mekaar meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36% hingga 1,71%. Sedangkan dari sisi omzet dan profit usaha, setiap peningkatan 1% plafon kredit Mekaar meningkatkan omzet sebesar 0,066 persen dan profit sebesar 0,060%.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mencatat bahwa setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1% mengurangi probabilitas debitur PNM untuk berstatus miskin menurut Multidimensional Poverty Index (MPI) sebesar 0,004%.

Keberhasilan Program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah, yang tercermin dari meningkatnya indikator ekonomi, sosial, dan lingkungan, tidak terlepas dari kemampuannya dalam mereaktualisasi budaya bangsa menjadi kultur yang produktif.

Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman, Imam Widhiono, yang banyak berkecimpung dalam program pemberdayaan masyarakat, mengatakan bahwa salah satu cara paling efektif untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok adalah dengan meningkatkan pendapatan mereka.

“Untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok, salah satunya perlu terus diupayakan bagaimana meningkatkan pendapatan mereka,” papar Imam.

Ia menilai langkah PNM dalam memberikan pembiayaan dan pendampingan merupakan upaya yang tepat agar masyarakat terhindar dari bank emok.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1179 seconds (0.1#10.140)