Kebijakan ECB Pukul USD, Rupiah Menguat ke Level Rp13.966

JAKARTA - Pelonggaran moneter yang dilakukan Bank Sentral Eropa (ECB) dengan memangkas suku bunga 10 basis points ke rekor terendah minus 0,5% serta pembelian obligasi 20 miliar euro per bulan mulai 1 November, memukul dolar Amerika Serikat.

Kebijakan EB membuat euro naik 0,3% menjadi USD1,1096, level tertinggi sejak 27 Agustus. Sementara itu, indeks USD yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama turun menjadi 98,191, setelah sebelumnya berada di level 98,8.

"Pesan utama dari ECB dengan kombinasi stimulus moneter dan fiskal dapat menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi Eropa. Membuat euro menguat melawan dolar Amerika Serikat," ujar Vasileios Gkionakis, kepala strategi valuta asing global di Lombard Odier, seperti dilansir Reuters, Jumat (13/9/2019).

Terpukulnya dolar AS dan investor yang memilih aset berisiko, membuat rupiah melanjutkan penguatan. Data Bloomberg mencatat rupiah pada Jumat petang ini, terapresiasi 28 poin atau 0,20% ke level Rp13.966 per USD, berbanding Kamis lalu di Rp13.994 per USD. Jumat ini, rupiah diperdagangkan di Rp13.930-Rp13.969 per USD.

Senada, data Yahoo Finance mengabarkan rupiah menguat 25 poin atau 0,17% ke level Rp13.960 per USD, setelah Kamis kemarin ditutup di Rp13.985 per USD. Hari ini rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.900-Rp14.048 per USD.