Kurs Rupiah Ambruk Jadi Rp15.186 Saat Dolar AS Makin Berjaya

Kamis, 03 Agustus 2023 - 16:06 WIB
loading...
Kurs Rupiah Ambruk Jadi Rp15.186 Saat Dolar AS Makin Berjaya
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus merosot tajam pada perdagangan Kamis (3/8/2023) untuk melanjutkan tren negatif dalam beberapa hari terakhir. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus merosot tajam pada perdagangan Kamis (3/8/2023) untuk melanjutkan tren negatif dalam beberapa hari terakhir. Kurs rupiah hari ini terpantau turun 40 poin menjadi Rp15.186 dari penutupan sebelumnya Rp15.175.

Pelemahan rupiah juga terlihat menurut data JISDOR Bank Indonesia (BI) usai hari ini bertengger ke level Rp15.198/USD. Mata uang Garuda semakin ambruk bila dibandingkan sesi kemarin Rp15.171 per USD.



Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS mencapai puncak empat minggu terhadap rekan-rekan utamanya pada hari Kamis, mengabaikan penurunan peringkat kredit AS yang meragukan prospek fiskal negara itu, dan malah mendapat dukungan dari data penggajian swasta yang kuat.

"Data yang keluar pada hari Rabu menunjukkan penggajian swasta AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli, meningkatkan dolar karena menunjukkan ketahanan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan. Itu mendorong Aussie ke level terendah dua bulan di perdagangan Asia dan terhadap yen, greenback mencapai level tertinggi sejak 7 Juli," tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (3/8/2023).



Imbal hasil Treasury A.S. juga tetap tinggi karena prospek yang lebih tinggi untuk suku bunga A.S. yang lebih lama, dengan imbal hasil Treasury 10-tahun patokan mencapai level tertinggi hampir sembilan bulan di 4,1360%.

Laporan nonfarm payrolls AS yang diawasi ketat akan dirilis pada hari Jumat. Gelombang baru penghindaran risiko setelah lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat kredit tertinggi pemerintah AS dapat menghasilkan beberapa pembelian safe-haven, kata yang lain, yang secara paradoks juga memberikan dukungan kepada dolar.

Langkah tersebut, yang mendapat tanggapan marah dari Gedung Putih dan membuat beberapa investor tercengang, telah memicu aksi jual di Wall Street pada sesi sebelumnya.

Jelang keputusan kebijakan moneter Bank of England pada hari Kamis, di mana bank sentral diperkirakan akan menaikkan suku bunga ke level tertinggi 15 tahun sebesar 5,25% dari 5%.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3046 seconds (0.1#10.140)