Kisah Mantan Karyawan Toko Jadi Pengusaha Batik hingga Go Global

Jum'at, 23 Agustus 2024 - 00:02 WIB
loading...
Kisah Mantan Karyawan...
Mira Joe karyawan toko yang sukses jadi pengusaha batik berkat dukungan Pertamina.Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Mira Joe tak pernah menyangka jika bisnis Batik Murni Asih yang dibangunnya dari nol sejak 2012 mampu berkembang pesat. Bermula menjadi karyawan di toko batik di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pecinta batik ini mengembangkan usahanya sendiri. Mira, panggilannya, bahkan telah go international dan memiliki outlet di Malaysia.

Pencapaiannya itu bermula ketika ia bergabung dalam UMKM mitra binaan Pertamina sejak tahun 2020, sebelum pandemi Covid-19 melanda. Mira mengaku mendapatkan berbagai manfaat setelah menjadi mitra binaan PT Pertamina (Persero). Misalnya, berlatih mengelola bisnis dan mengikuti berbagai event dan pameran.



Ia bahkan mendapat pinjaman modal dari Pertamina. Dengan modal tersebut, Mira mampu menaikkan produksi batik Murni Asih. Pinjaman bunga yang kecil membuat Mira mampu menjaga cash flow usahanya. Bisnis Mira semakin berkembang setelah ia mengikuti pelatihan pemasaran online.

"Saya diberi kesempatan mengikuti Pertamina UMK Academy 2023 dan mengikuti kelas Go Online,” kata Mira, Kamis (22/8/2024)

Ia jadi lebih memahami seluk-beluk media sosial dan cara berjualan di sana. Termasuk, mempersiapkan berbagai materi yang cocok dan strategi berjualan di marketplace.

Modal ilmu dari Pertamina UMK Academy membuat Mira tak hanya mengandalkan Murni Asih. Ia membangun brand baru bernama Poenja Batik dan Mierto. Tak hanya memproduksi baju batik, rumah produksi Mira juga membuat beragam kemeja pria, blazer, pakaian anak-anak, dan lain sebagainya.

Konsumen Mira pun berasal dari berbagai kota di Indonesia. Banyak yang tertarik setelah melihat Instagram yang dikelolanya. Belakangan, konsumen dari negara lain pun ikut memesan produk Mira.

“Dari negara-negara Asia seperti Myanmar,” ujar Mira yang pernah menjadi pekerja lepas di toko batik di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tak hanya mengejar laba, Mira memulai bisnisnya sambil berupaya menaikkan popularitas batik Sragen. Ia merasa banyak orang belum mengenal motif batik Sragen yang cenderung abstrak dan kaya warna. Fokus pertamanya adalah menjual batik produksi para pengrajin di berbagai desa.

Saat itu, Mira melihat banyak pengrajin batik merugi. Mereka kesulitan menjual produknya. Ditambah lagi, ada saja sales nakal yang gagal bayar.

“Saat itu niat saya hanya ingin membantu para pengrajin batik supaya mereka bisa mendapatkan uang," ujarnya.



Belakangan, bisnis batik Mira berkembang pesat. Ia melebarkan sayap bisnis hingga ke Jakarta. Ia memberanikan diri memulai usaha di Pusat Grosir Batik Thamrin City, Jakarta Pusat. Mira sadar bahwa batiknya bakal kalah bersaing jika ia tak mampu berinovasi dan berkreasi. Batik yang diproduksi Mira pun semakin kaya warna.

Inovasi dan kreasi itu membuat Mira mendapatkan apresiasi dari presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono. SBY, panggilan Yudhoyono, pernah mengenakan batik tulis Sragen miliknya bermotif parang, motif pakem gambar batik burung merak, dan cendrawasih. Putra SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, pun pernah memakai batik biru bermotif burung dari Mira.

Mira bertekad terus menghasilkan produk baru. Salah satunya adalah rok batik yang bila digunakan akan terlihat seperti mengenakan kain. Rok batik itu terlihat kasual dan praktis dikenakan oleh konsumen dari berbagai usia. Ia pun menerima pesanan khusus batik motif budaya Papua. “Kami harus terus membaca selera pasar dan mendapat pasar baru,” ucapnya.

Mira mengakui perkembangan bisnisnya tak lepas dari peran Pertamina. Ia sangat bersyukur mendapatkan banyak dukungan dari Pertamina, khususnya dari sisi pendampingan usaha, pemasaran, serta branding lewat media sosial Rumah BUMN Pertamina.

"Pendampingan Pertamina itu luar biasa. Kini relasi saya lebih banyak dan pasar batik saya menjadi lebih luas,” kata Mira.

Sementara itu, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyampaikan UMK Academy sejalan dengan komitmen perseroan dalam mengimplementasikan semangat Sustainable Development Goals (SDGs) yakni pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta tenaga kerja penuh dan produktif pada Goal 8 SDGs, yang diwujudkan melalui program pendanaan dan pembinaan UMK.

"UMK Academy membantu UMKM di Indonesia lebih maju, berkualitas, melek digital yang bisa membuka jalan ke pasar global. Terbukti dari kepesertaan para UMK di tahun sebelumnya. Mereka menjadi lebih produktif, inovatif dan berkembang," ujar dia di Jakarta.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
(fch)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1027 seconds (0.1#10.140)