Rupiah Menguat Usai Tersungkur Kena Efek Demo Peringatan Darurat

Jum'at, 23 Agustus 2024 - 15:38 WIB
loading...
Rupiah Menguat Usai...
Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat usai tersungkur imbas demo besar-besaran revisi UU Pilkada. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah pada perdagangan hari ini ditutup menguat 108 poin atau 0,69 persen ke level Rp15.492 setelah sebelumnya turun di Rp15.600 per USD. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah sempat dibuka pada level Rp15.637 per USD.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS dipengaruhi kekhawatiran tentang melemahnya ekonomi dan ekspektasi bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga.

"Namun, sejauh mana pelemahan tersebut, dan apakah hal itu akan menyebabkan bank sentral AS memangkas suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin pada pertemuannya di bulan September, masih dipertanyakan," tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (23/8/2024).

Baca Juga: Rupiah Terperosok ke Rp15.600, Respons Negatif Polemik RUU Pilkada

Para pedagang dinilai akan fokus pada pernyataan Powell pada hari Jumat di simposium Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming, untuk mendapatkan petunjuk baru tentang besarnya penurunan suku bunga yang diharapkan pada bulan September dan apakah penurunan suku bunga berikutnya mungkin terjadi pada setiap pertemuan setelahnya.

Powell mungkin enggan memberikan terlalu banyak detail, karena data pekerjaan dan inflasi bulan Agustus akan dirilis setelah pidatonya, tetapi sebelum pertemuan 17-18 September. Risalah dari pertemuan Fed pada tanggal 30-31 Juli yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa "sebagian besar" pejabat mengatakan penurunan suku bunga pada bulan September mungkin terjadi.

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker mengatakan pada hari Kamis bahwa ia setuju dengan penurunan suku bunga pada bulan September selama data menunjukkan kinerja seperti yang diharapkannya dan Presiden Fed Boston Susan Collins juga mengisyaratkan kemungkinan dukungannya.

Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran meningkat pada minggu terakhir, tetapi level tersebut masih menunjukkan pendinginan pasar tenaga kerja secara bertahap tetap utuh. Hal ini terjadi sehari setelah data yang direvisi untuk tahun hingga Maret menunjukkan bahwa pengusaha AS menambah jauh lebih sedikit pekerjaan daripada yang dilaporkan semula.

Dari sentimen domestik, kondisi memanasnya situasi di DPR tadi malam, akibat demonstrasi besar Peringatan Darurat yang terdiri dari mahasiswa, kaum buruh dan mantan aktivis 98 membuat konstelasi politik berubah total. Yang mana, sebelumnya Banggar DPR akan melakukan revisi hasil keputusan Mahkamah Konstitusi ( MK).

Baca Juga: Arti Peringatan Darurat Garuda Biru yang Menggema setelah Baleg DPR Anulir Putusan MK
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Rupiah Hari Ini Terkapar...
Rupiah Hari Ini Terkapar ke Rp16.452 per Dolar AS, Berikut Sentimennya
Kurs Rupiah Ambruk Lagi...
Kurs Rupiah Ambruk Lagi Hari Ini saat Proteksionis Trump Mengguncang Pasar
Rupiah Terendah Sejak...
Rupiah Terendah Sejak Krismon 1998, Bagaimana Nasibnya ke Depan?
Rupiah Kebakaran Tembus...
Rupiah Kebakaran Tembus Rp16.591/USD, BI Masuk Pasar Jaga Stabilitas
Pasar Keuangan Kena...
Pasar Keuangan Kena Hantam, Rupiah Terjungkal ke Rp16.500
Rupiah Makin Parah,...
Rupiah Makin Parah, Hari Ini Berakhir Ambruk ke Rp16.454 per Dolar AS
Driver Ojol Tuntut Dapat...
Driver Ojol Tuntut Dapat THR Setara UMP, Ini Respons Kemnaker
Rupiah Ambles ke Rp16.453/USD...
Rupiah Ambles ke Rp16.453/USD di Awal Pekan, Apa Sebabnya?
Heboh Kurs 1 Dolar AS...
Heboh Kurs 1 Dolar AS 'Ngaco' Cuma Rp8.000, Google Buka Suara
Rekomendasi
Satupena Gagas Gerakan...
Satupena Gagas Gerakan Penulis Besar dari Berbagai Provinsi di Indonesia
Its Family Time! Ayo...
Its Family Time! Ayo Ajak si Kecil Belajar Puasa Lewat Lagu-lagu Easy Listening di Cocomelon GTV!
Diperiksa Penyidik Kejagung,...
Diperiksa Penyidik Kejagung, Ahok Ngaku Tak Ditanyai Soal BBM Oplosan
Berita Terkini
Kolaborasi PNM dan Kementerian...
Kolaborasi PNM dan Kementerian UMKM Perkuat Literasi Usaha Nasabah
18 menit yang lalu
Tak Toleransi Fraud...
Tak Toleransi Fraud dan Korupsi, Pegadaian Komitmen Implementasikan GCG
18 menit yang lalu
Permintaan Properti...
Permintaan Properti Lewat Rumah123 Capai Lebih 500.000 Tiap Kuartal
38 menit yang lalu
Tol Cibitung-Cilincing...
Tol Cibitung-Cilincing Diskon Tarif 46%, Catat Sampai Kapan Berlakunya
50 menit yang lalu
Mudik Lebaran 2025 Makin...
Mudik Lebaran 2025 Makin Nyaman, KAI Hadirkan KAI Entertainment by NextGO
1 jam yang lalu
Dana Pemda Rp86,85 Triliun...
Dana Pemda Rp86,85 Triliun Mengendap di Bank, Terendah dalam 4 Tahun Terakhir
1 jam yang lalu
Infografis
Bahaya Minum Es Teh...
Bahaya Minum Es Teh usai Makan, Ini Efek Sampingnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved