Dagang dengan China, Januari-April Indonesia Defisit Rp92,5 Triliun

Minggu, 22 September 2019 - 07:01 WIB
Dagang dengan China, Januari-April Indonesia Defisit Rp92,5 Triliun
Dagang dengan China, Januari-April Indonesia Defisit Rp92,5 Triliun
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebutkan, total perdagangan Indonesia dengan mitra dagang terbesarnya, China, pada periode Januari-April 2019 mencapai sebesar USD22,43 miliar.

Ekspor Indonesia ke China pada periode tersebut tercatat sebesar USD7,91 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari China pada periode yang sama sebesar USD14,52 miliar. Dengan begitu, selama periode tersebut Indonesia mencatatkan defisit perdagangan sebesar USD6,61 miliar atau sekitar Rp92,5 triliun terhadap China.

Kendati demikian, Kemendag menyebutkan, tren ekspor Indonesia ke China pada 2014-2018 meningkat sebesar 13,8%. Indonesia merupakan mitra dagang terbesar China ke-15 di dunia.

Produk ekspor nonmigas utama Indonesia ke China antara lain batu bara, minyak kelapa sawit, olahan serbuk kayu, dan tembaga. Sedangkan untuk produk impor nonmigas terbesar dari China antara lain komponen telepon; mesin pengolahan data otomatis digital dalam bentuk portable; serta komponen yang digunakan untuk transmisi radio, radar, radio navigasi, dan modem untuk televisi.

Di bagian lain, Indonesia melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan komitmen untuk terus meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan China dan negara ASEAN lainnya. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dalam pembukaan pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-16 yang berlangsung pada 21-24 September di Nanning, China.

"Hadirnya Indonesia pada CAEXPO di Nanning ini menjadi komitmen kami untuk menjalin kerja sama perdagangan dan investasi dengan China dan negara ASEAN lainnya," jelas Menko Luhut yang sekaligus menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada CAEXPO 2019, melalui keterangan pers, Sabtu (21/9/2019).

Tahun ini, dalam pameran tersebut Indonesia menghadirkan dua paviliun, yaitu Paviliun Komoditi dan Paviliun Nasional (City of Charm). Produk-produk yang ditampilkan dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu barang konsumsi; makanan dan minuman; fesyen, aksesori dan perhiasan; dekorasi rumah; dan furnitur. Paviliun Nasional Indonesia (City of Charm) menampilkan konsep Rumah Sawit Indonesia yang akan menampilkan produk sawit dari hulu ke hilir.

Mendag Enggartiasto Lukita menegaskan kembali pernyataan Menko Luhut, bahwa melalui CAEXPO, hubungan kerja sama ASEAN dan China dapat terjalin lebih erat yang dapat dimanifestasikan dalam bentuk forum bisnis. "Forum bisnis dapat membuka lebih banyak peluang perdagangan dan investasi antara China dan negara anggota ASEAN," jelasnya.

Mendag juga mengajak para pebisnis China untuk bekerja sama dengan Indonesia. "Kami mengundang para pelaku usaha China untuk berinvestasi di Indonesia," kata Mendag. Pada kesempatan tersebut, Mendag Enggar juga mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 yang akan diselenggarakan di Indonesia Convention & Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) City pada 16-20 Oktober 2019.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2840 seconds (0.1#10.140)