Thomas Cook Bangkrut, 500.000 Turis Telantar

Selasa, 24 September 2019 - 09:33 WIB
Thomas Cook Bangkrut, 500.000 Turis Telantar
Thomas Cook Bangkrut, 500.000 Turis Telantar
A A A
ATHENA - Salah satu perusahaan tertua di Inggris, Thomas Cook, mengalami kebangkrutan hingga mengakibatkan setengah juta turis terlantar di penjuru dunia.

Thomas Cook mengelola sejumlah hotel, resor dan maskapai bagi 19 juta orang per tahun di 16 negara. Para turis yang menggunakan layanan perusahaan itu pun kebingungan saat mereka terlantar di sejumlah tempat wisata dan bandara saat harus kembali ke negara asalnya.

Sebanyak 50.000 turis terlantar di Yunani dan beberapa resor di negara itu setelah Thomas Cook bangkrut. Kementerian Pariwisata Yunani menjelaskan, sejumlah penerbangan tambahan telah dipesan untuk membantu para turis itu kembali ke negara asalnya.

“Para turis yang sebagian besar warga Inggris berada di sejumlah pulau yakni Zakynthos, Kos, Corfu, Skiathos dan Crete,” ungkap para pejabat Yunani, dilansir Reuters.

Sektor pariwisata sangat penting bagi negara itu karena menyumbang sekitar seperlima dari total pendapatan ekonomi Yunani. “Kami memiliki sekitar 50.000 orang di Yunani dan di sana telah ada rencana penyelamatan, rencana repatriasi sedang berlangsung sekarang,” ungkap Menteri Pariwisata Yunani Harry Theoharis.

“Kami mendukung sebanyak yang kami bisa. Otoritas Yunani memiliki rencana kemungkinan. Sejumlah penerbangan tambahan telah dipesan di bandara Yunani dan telah ada 15 penerbangan pertama yang datang untuk memastikan orang itu kembali dengan lancar ke negara asalnya. Juga, biaya mereka tinggal untuk beristirahat selama masa libur mereka akan ditanggung,” kata Theoharis, dilansir Reuters.

Sebanyak 22.000 turis diperkirakan kembali ke negara asal di akhir liburannya. “Sisanya akan kembali setelah tujuh hingga 10 hari,” papar Theoharis.

Kebangkrutan yang dialami Thomas Cook akan memukul industri perhotelan karena banyak paket liburan itu tidak dibayar di awal. “Situasinya sangat sulit. Ini mempengaruhi tidak hanya turis Inggris tapi warga negara lain,” tutur kepala federasi hotel Yunani Grigoris Tassios pada televisi ERT.

“Banyak hotel diperkirakan kehilangan pembayaran terkait paket-paket liburan untuk dua bulan terakhir, artinya jutaan euro. Hingga 15 Oktober, ada hunian tinggi, kami akan mengalami kerugian untuk bagian ini juga,” ujar Tassios.

Dia menjelaskan, sejumlah perusahaan hotel akan menggugat ke pengadilan untuk berupaya mendapat kembali uang yang seharusnya dibayar oleh Thomas Cook. “Ini gempa bumi pada skala tujuh, sekarnag kami menunggu untuk tsunami,” tutur Michalis Vlatakis, presiden Asosiasi Agen Travel Creta pada kantor berita Athena.

Konfederasi pariwisata Yunani, SETE, menyatakan industri akan menghadapi tantangan itu dan mendesak pemerintah membantu perusahaan mengatasi masalah tersebut. Yunani mengalami peningkatan pariwisata dalam beberapa tahun terakhir dengan 33 juta pengunjung tahun lalu.

Negara lain juga merasakan dampak kebangkrutan Thomas Cook. Turki dapat kehilangan 600.000 hingga 700.000 turis per tahun setelah perusahaan itu bangkrut.

Chairman Federasi Perhotelan Turki (Turofed) Osman Ayik memperkirakan potensi hilangnya turis itu berdasarkan jumlah wisatawan yang datang ke Turki dengan layanan Thomas Cook dalam beberapa tahun terakhir. Dia menyatakan saat ini ada 45.000 turis di Turki dari Inggris dan negara Eropa lainnya yang melakukan tur dengan Thomas Cook.

Website Bandara Dalaman menunjukkan sebanyak tujuh penerbangan ke beberapa tujuan di Inggris yang dijadwalkan berangkat kemarin telah dibatalkan. Pariwisata menjadi sumber utama pendapatan Turki yang saat ini mengalami defisit transaksi berjalan, terutama pada bulan-bulan musim panas. Sebanyak 40 juta turis berkunjung pada 2018 dan menghasilkan pendapatan USD29,5 miliar.

“Ada banyak bisnis kecil yang nasibnya tergantung pada Thomas Cook, terutama di Mugla, Dalaman dan Fethiye,” papar Ayik menyebut beberapa tujuan wisata populer di pantai barat Turki.

Dia menjelaskan, Thomas Cook berutang sekitar 100.000-200.000 poundsterling (Rp1,8 miliar-Rp3,5 miliar) pada tiap hotel kecil di wilayah pariwisata itu. Itu artinya, para pengelola hotel di Turki turut menderita akibat kebangkrutan Thomas Cook.

Kementerian Pariwisata Turki menyatakan telah bekerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk memperpanjang paket dukungan pinjaman bagi bisnis yang terkena dampak tersebut.

Kebangkrutan Thomas Cook menciptakan upaya repatriasi terbesar di masa damai yang pernah dilakukan oleh Inggris. Para turis tampak terlantar di berbagai bandara di penjuru dunia. Papan pengumuman menunjukkan sejumlah penerbangan yang ditunda atau dibatalkan.

“Mimpi buruk, mimpi buruk, stres,” ungkap seorang turis asal Inggris, Nick yang menunggu informasi di bandara Palma, pulau Mallorca, Spanyol.

“Bukan yang kita inginkan sebelum tiba rumah. Tapi apa yang bisa Anda lakukan? Orang lain telah kehilangan pekerjaan mereka, jadi kami tidak seburuk beberapa orang lainnya,” papar Nick bersama dua anaknya yang masing-masing berusia 18 bulan dan 12 tahun.

Dia dan keluarganya seharusnya terbang kembali ke kota Newcastle, Inggris, pada Minggu (22/9) malam tapi sekarang berharap dapat terbang ke Manchester pada Senin (23/9) malam dan kemudian naik kendaraan 240 km ke rumah mereka. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6433 seconds (0.1#10.140)