Situasi Global Masih Menantang, Perlu Upaya Ekstra Tingkatkan Ekonomi RI

Senin, 30 September 2019 - 21:39 WIB
Situasi Global Masih Menantang, Perlu Upaya Ekstra Tingkatkan Ekonomi RI
Situasi Global Masih Menantang, Perlu Upaya Ekstra Tingkatkan Ekonomi RI
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi, volume perdagangan, dan harga komoditas dunia dalam beberapa tahun terakhir mengalami pelemahan secara signifikan. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada di atas 5% dengan tren menguat. Hal ini didukung oleh konsumsi rumah tangga yang kuat dan kinerja investasi yang meningkat.

"Pembangunan infrastruktur yang dilakukan mampu membalikkan tren penurunan stok infrastruktur Indonesia, dan perbaikan iklim investasi terlihat dari perbaikan ranking kemudahan berbisnis (Ease of Doing Bussiness/EoDB) yang cepat dari tahun 2015. Pertumbuhan ekonomi kita juga semakin inklusif," ujar Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Eka Chandra Buana di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Kendati demikian, lanjut Eka, hal ini belum berarti pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di titik aman. Ekonomi Indonesia di masa pemerintahan presiden Joko Widodo (Jokowi) diwarnai oleh peningkatan volatilitas keuangan dunia akibat krisis utang Yunani, Brexit, pelemahan ekonomi China, normalisasi kebijakan moneter negara maju, dan perang dagang AS-China. Hal ini, menurut BPS, masih menjadi tantangan terbesar.

"Yang dikhawatirkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat dan stagnan. Perlu upaya ekstra untuk meningkatkan pertumbuhan," imbuhnya.

Menurut Eka, transformasi struktural juga belum berjalan. Hal ini dibuktikan dengan share pertanian yang menurun hingga di bawah 10%, share manufaktur mencapai 30% dalam waktu yang lama (industrialisasi), kemudian diikuti oleh berkembangnya sektor jasa.

Pengamat ekonomi Ichsanuddin Noorsy menambahkan, akan sulit bagi Indonesia untuk tumbuh lebih dari 5,1% karena Indonesia tidak memiliki perilaku antisipatif terhadap situasi ekonomi global.

"Kita hanya bisa menunggu hingga Januari 2020 nanti apakah Trump kembali terpilih atau tidak, karena selama Trump terpilih, perang tarif akan tetap berlanjut dan perekonomian global masih akan berkecamuk," tukasnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5957 seconds (0.1#10.140)