Kemenperin: Ekspor dan Populasi Industri Terus Naik

Sabtu, 19 Oktober 2019 - 18:01 WIB
Kemenperin: Ekspor dan Populasi Industri Terus Naik
Kemenperin: Ekspor dan Populasi Industri Terus Naik
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan nilai ekspor sektor industri mengalami peningkatan setiap tahunnya selama 2015-2018. Pada tahun 2015, tercatat nilai ekspor sektor industri masih sebesar USD108,6 miliar dan melonjak menjadi USD130 miliar pada 2018.

Sementara, untuk periode Januari-September 2019, nilai ekspor industri mencapai USD93,7 miliar atau menyumbang 75,51% terhadap total ekspor nasional yang mencapai USD124,1 Miliar. "Capaian ini menandakan bahwa industri kita memiliki daya saing yang kuat di kancah global," ujar Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Sabtu (19/10/2019).

Peningkatan nilai ekspor juga sejalan dengan penambahan kapasitas produksi pada beberapa industri prioritas, salah satunya industri pengolahan kelapa sawit dan turunannya antara lain refinery dari 45 juta ton (2014) menjadi 64 juta ton (2019), oleofood dari 2,5 juta ton (2014) menjadi 2,75 juta ton (2019), biodiesel dari 7,2 juta ton (2014) menjadi 16 juta ton (2019), dan ragam produk hilir dari 126 produk (2014) menjadi 170 produk (2019).

Dari sektor automotif, lanjut dia, produksi tahun 2018 mencapai 1,34 juta unit dengan kapasitas terpasang sebesar 2,25 juta unit dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang. Selain itu, terjadi peningkatan nilai ekspor CBU, CKD, dan komponen selama 2015-2019 dan pada Januari-Agustus 2019 mencapai USD3,8 miliar.

Menperin mengatakan, penumbuhan populasi industri di dalam negeri setiap tahunnya juga selalu meningkat. Penambahan jumlah industri skala menengah dan besar mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebanyak 1.744 dan di tahun 2018 sebanyak 7.653 unit, diperkirakan tahun 2019 akan terjadi penambahan 9.000 unit.

Menperin pun menegaskan, pertumbuhan dan pengembangan industri tidak selalu berfokus di Pulau Jawa. Ini guna mewujudkan visi Indonesia-sentris. Pengembangan perwilayahan industri melalui pembangunan Kawasan Industri (KI) telah berhasil membangun dan beroperasi delapan Kawasan Industri baru, dalam tahap konstruksi sebanyak empat KI, dan dua KI masih dalam tahap perencanaan.

Untuk mendukung penumbuhan IKM di luar Pulau Jawa, sepanjang tahun 2015-2019 telah berhasil dibangun 22 sentra, 14 di antaranya sudah beroperasi yaitu di Kabupaten Luwu, Manggarai Timur, Sijunjung, Payakumbuh, Balikpapan, Aceh Besar, Sinjai, Bitung, Alor, Meranti, Bantaeng, Kolaka, Dharmasraya, dan Morowali.

Airlangga memaparkan, jumlah tenaga kerja industri dalam lima tahun juga mengalami kenaikan, di mana penyerapan tenaga kerja di sektor industri sebesar 18,23 juta orang pada Februari 2019. "Guna meningkatkan kualitas tenaga kerja yang terserap, Kemenperin telah melakukan pengembangan SDM industri yang kompeten melalui pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi menuju dual system yang berhasil terserap langsung di industri sebanyak 17.630 orang lulusan (2015-2018)," imbuhnya.

Sejak tahun 2016-2018 telah didirikan empat politeknik/akademi komunitas industri di Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri atau Kawasan Industri. Pada tahun 2019 akan dibangun Politeknik Industri Petrokimia Cilegon.

Tahun 2017 sampai 2019, Kemenperin juga telah menyelanggarakan program vokasi industri yang link and match antara SMK dengan industri dengan melibatkan 2.612 SMK dan 1.032 industri serta menghasilkan perjanjian kerja sama sebanyak 4.987 kerja sama. Program ini menghasilkan tenaga kerja yang link and match dengan industri sekitar 594.972 orang.

Pada tahun 2015 sampai 2018, telah diselenggarakan pelatihan tenaga kerja industri dengan sistem 3-in-1 (pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja) bekerja sama dengan industri yang menghasilkan 81.176 orang tenaga kerja industri kompeten yang terserap di dunia industri. Pada tahun 2019, Kemenperin menargetkan pelatihan industri berbasis kompetensi dengan sistem 3-in-1 dapat meluluskan sebanyak 72.000 orang.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6331 seconds (0.1#10.140)