Digempur Faktor Eksternal, Mata Uang Garuda Diprediksi Tertekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah bakal tertekan pada hari ini. Jika itu kejadian, maka akan memperpanjang pelemahan rupiah. Pada penutupan perdagangan kemarin (26/8) mata uang garuda di pasar spot melemah 28 poin atau 0,19% ke level Rp14.678.
Pelemahan rupiah kali ini datang dari sejumlah faktor, terutama faktor eksternal. Situasi hubungan antara Amerika dan China, serta pidato The Fed, bank sentral AS, akan menjadi pemicu pelemahan rupiah. Ditambah lagi, peningkatan kasus Covid di dalam negeri bisa membuat rupiah kian tertekan. ( Baca juga:Trik Menteri Basuki Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional )
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston mengatakan sentimen positif dari pasar keuangan AS semalam mungkin bisa tertahan hari ini di pasar Asia karena ketegangan AS dan China di kawasan laut China Selatan.
"Pasar juga masih tertekan dengan kondisi ekonomi global yang masih dihantui dan penyebaran virus corona yang masih meningkat," kata Ariston di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Dia melanjutkan, pasar juga masih menantikan pidato Gubernur Bank Sentral AS di pertemuan Jackson Ville malam ini untuk mencari indikasi arah pasar selanjutnya. ( Baca juga:Sindiran Tere Liye: Pertamina Tak Pernah Salah, yang Salah Kalian )
"Potensi rupiah melemah hari ini dengan kisaran 14.600-14.750," tandasnya.
Pelemahan rupiah kali ini datang dari sejumlah faktor, terutama faktor eksternal. Situasi hubungan antara Amerika dan China, serta pidato The Fed, bank sentral AS, akan menjadi pemicu pelemahan rupiah. Ditambah lagi, peningkatan kasus Covid di dalam negeri bisa membuat rupiah kian tertekan. ( Baca juga:Trik Menteri Basuki Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional )
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston mengatakan sentimen positif dari pasar keuangan AS semalam mungkin bisa tertahan hari ini di pasar Asia karena ketegangan AS dan China di kawasan laut China Selatan.
"Pasar juga masih tertekan dengan kondisi ekonomi global yang masih dihantui dan penyebaran virus corona yang masih meningkat," kata Ariston di Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Dia melanjutkan, pasar juga masih menantikan pidato Gubernur Bank Sentral AS di pertemuan Jackson Ville malam ini untuk mencari indikasi arah pasar selanjutnya. ( Baca juga:Sindiran Tere Liye: Pertamina Tak Pernah Salah, yang Salah Kalian )
"Potensi rupiah melemah hari ini dengan kisaran 14.600-14.750," tandasnya.
(uka)