Pengelolaan Data Penyaluran Pupuk Kementan Diapresiasi KPK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dalam pengelolaan data penyaluran subsidi. Kementan disebut telah memanfaatkan nomor induk kependudukan (NIK) sehingga pupuk subsidi dapat disalurkan secara akurat dan efektif.
Pada gelaran Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) 2020, di Kantor KPK , Jakarta, Rabu (26/8), Ketua KPK Komjen Firli Bahuri menyampaikan bahwa utisilisasi NIK merupakan salah satu program yang menjadi fokus pencegahan korupsi yang diterapkan. Lima program lainnya adalah e-Katalog dan market place pengadaan barang dan jasa; keuangan desa; penerapan manajemen antisuap; online single submission dengan pemanfaatan peta digital dalam pelayanan perizinan berusaha; serta reformasi birokrasi. (Baca: Kartu Tani Siap Digelontorkan di Prabumulih)
Kementan sebagai penyelenggara subsidi tani disebut sudah mengedepankan prinsip pendataan berbasis NIK. Berdasarkan hasil pemadanan dengan data Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), data Petani di Basis Data SDM Pertanian SIMLUHTAN dan Basis Data pemberian Subsidi Pupuk (e-rdkk) milik Kementan sudah sesuai lebih dari 94%. Saat ini Kementan juga sudah menjalin kerjasama dengan Kemendagri untuk mengakses data NIK untuk melanjutkan pendataan petani.
“Pencatatan data penerimaan bantuan di Kementan sudah sesuai dengan data yang dimiliki Kemendgari. Kementan sudah mengonsolidasikan dua sumber data petani dan memperjuangkan peningkatan distribusi serta penggunaan kartu tani. Di sisi lain, Kementan juga mampu mendorong setiap program yang ditujukan untuk petani menggunakan data sebagai dasar pengambilan kebijakan baik dari perencanaan sampai dengan penyaluran,” kata Firli. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang tewas Usai Tenggak Miras Oplosan)
Sementara itu, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi perkembangan data penerima benih dan pupuk subsidi berbasiskan Nonor Induk Kependudukan (NIK) para petani. Menurut Zudan, data penerima subsidi sudah singkron dengan data lapangan dan database yang dimiliki pencatatan sipil NIK Kemendagri.
“Di Kementan sudah bagus sekali karena 94% data penerima bantuanya sudah sinkron dengan data berbasis NIK. Artinya baik penerima subsidi pupuk maupun subsidi benih sudah berjalan dengan baik,” ujar Zudan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pupuk merupakan salah satu variabel penting dalam produksi pertanian. “Pertanian kita ini melibatkan 34 juta petani dengan 7,46 juta hektare (ha) sawah, belum termasuk ladang dan lahan lainnya. Semuanya menggunakan pupuk,” ungkap Syahrul. (Sudarsono)
Pada gelaran Aksi Nasional Pencegahan Korupsi (ANPK) 2020, di Kantor KPK , Jakarta, Rabu (26/8), Ketua KPK Komjen Firli Bahuri menyampaikan bahwa utisilisasi NIK merupakan salah satu program yang menjadi fokus pencegahan korupsi yang diterapkan. Lima program lainnya adalah e-Katalog dan market place pengadaan barang dan jasa; keuangan desa; penerapan manajemen antisuap; online single submission dengan pemanfaatan peta digital dalam pelayanan perizinan berusaha; serta reformasi birokrasi. (Baca: Kartu Tani Siap Digelontorkan di Prabumulih)
Kementan sebagai penyelenggara subsidi tani disebut sudah mengedepankan prinsip pendataan berbasis NIK. Berdasarkan hasil pemadanan dengan data Dukcapil Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), data Petani di Basis Data SDM Pertanian SIMLUHTAN dan Basis Data pemberian Subsidi Pupuk (e-rdkk) milik Kementan sudah sesuai lebih dari 94%. Saat ini Kementan juga sudah menjalin kerjasama dengan Kemendagri untuk mengakses data NIK untuk melanjutkan pendataan petani.
“Pencatatan data penerimaan bantuan di Kementan sudah sesuai dengan data yang dimiliki Kemendgari. Kementan sudah mengonsolidasikan dua sumber data petani dan memperjuangkan peningkatan distribusi serta penggunaan kartu tani. Di sisi lain, Kementan juga mampu mendorong setiap program yang ditujukan untuk petani menggunakan data sebagai dasar pengambilan kebijakan baik dari perencanaan sampai dengan penyaluran,” kata Firli. (Lihat videonya: 5 Orang di Tangerang tewas Usai Tenggak Miras Oplosan)
Sementara itu, Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengapresiasi perkembangan data penerima benih dan pupuk subsidi berbasiskan Nonor Induk Kependudukan (NIK) para petani. Menurut Zudan, data penerima subsidi sudah singkron dengan data lapangan dan database yang dimiliki pencatatan sipil NIK Kemendagri.
“Di Kementan sudah bagus sekali karena 94% data penerima bantuanya sudah sinkron dengan data berbasis NIK. Artinya baik penerima subsidi pupuk maupun subsidi benih sudah berjalan dengan baik,” ujar Zudan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pupuk merupakan salah satu variabel penting dalam produksi pertanian. “Pertanian kita ini melibatkan 34 juta petani dengan 7,46 juta hektare (ha) sawah, belum termasuk ladang dan lahan lainnya. Semuanya menggunakan pupuk,” ungkap Syahrul. (Sudarsono)
(ysw)