Jabat Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie Punya 3 Program Prioritas
loading...
A
A
A
SINGAPURA - Keenam kalinya sejak 2019, tahun ini Anindya Bakrie kembali memenuhi undangan dari Milken Institute membawa misi bisnis dan investasi di Indonesia dalam Milken Asia Summit di Hotel Four Seasons, Singapura.
Dalam undangan kali ini, Anindya Bakrie hadir sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus sebagai CEO Bakrie Brothers dan Presiden Komisaris VKTR. Anindya diundang dalam diskusi Sesi Publik bertema "Mendorong Transisi Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan".
Selain Anindya, turut hadir sebagai narasumber Menteri Sumber Daya Alam dan Keberlanjutan Lingkungan Malaysia Nik Nasmi Nik Ahmad, Presiden Boeing Asia Tenggara Penny Burtt dan CEO Alat, Amit Mudha. Diskusi ini dimoderatori oleh Meghan Morris, Deputi Kepala Biro dari media Business Insider.
Dalam diskusi tersebut, Anindya menjelaskan semakin banyaknya dunia usaha yang beralih ke green-shoring yang berbasis pada prioritas tanggung jawab terhadap lingkungan. Dalam hal ini Grup Bakrie menyadari perlunya memindahkan produksi ke daerah yang memprioritaskan tanggung jawab lingkungan yang juga membuka peluang investasi besar terutama di Indonesia.
Anindya menambahkan, Indonesia memimpin dengan potensi energi terbarukan dari biofuel, solar, dan geothermal dan menargetkan untuk memproduksi 23% energinya dari sumber terbarukan pada tahun 2025, demi mendukung strategi net-zero jangka Panjang.
Anindya juga berpendapat di antara tantangan beralih ke green-shoring adalah memerlukan investasi signifikan dalam infrastruktur, teknologi hijau, dan kepatuhan ESG (Environmental, Social, and Governance), dengan pengembalian funding yang mungkin tertunda.
Selain menjadi narasumber dalam diskusi tersebut, Anindya juga berkesempatan menjadi narasumber dalam siaran langsung program Street Signs. Ini adalah menjadi wawancara pertama dengan media internasional Anindya Bakrie sejak didapuk menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia pekan lalu.
Dalam wawancara tersebut, Anindya menjelaskan, penunjukannya sebagai Ketua Umum Kadin pekan lalu menjadi momen yang tepat sebelum pelantikan pemerintahan baru Prabowo – Gibran. Anindya memprioritas tiga program utama dalam kepemimpinannya di Kadin.
Dalam undangan kali ini, Anindya Bakrie hadir sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sekaligus sebagai CEO Bakrie Brothers dan Presiden Komisaris VKTR. Anindya diundang dalam diskusi Sesi Publik bertema "Mendorong Transisi Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan".
Selain Anindya, turut hadir sebagai narasumber Menteri Sumber Daya Alam dan Keberlanjutan Lingkungan Malaysia Nik Nasmi Nik Ahmad, Presiden Boeing Asia Tenggara Penny Burtt dan CEO Alat, Amit Mudha. Diskusi ini dimoderatori oleh Meghan Morris, Deputi Kepala Biro dari media Business Insider.
Dalam diskusi tersebut, Anindya menjelaskan semakin banyaknya dunia usaha yang beralih ke green-shoring yang berbasis pada prioritas tanggung jawab terhadap lingkungan. Dalam hal ini Grup Bakrie menyadari perlunya memindahkan produksi ke daerah yang memprioritaskan tanggung jawab lingkungan yang juga membuka peluang investasi besar terutama di Indonesia.
Anindya menambahkan, Indonesia memimpin dengan potensi energi terbarukan dari biofuel, solar, dan geothermal dan menargetkan untuk memproduksi 23% energinya dari sumber terbarukan pada tahun 2025, demi mendukung strategi net-zero jangka Panjang.
Anindya juga berpendapat di antara tantangan beralih ke green-shoring adalah memerlukan investasi signifikan dalam infrastruktur, teknologi hijau, dan kepatuhan ESG (Environmental, Social, and Governance), dengan pengembalian funding yang mungkin tertunda.
Selain menjadi narasumber dalam diskusi tersebut, Anindya juga berkesempatan menjadi narasumber dalam siaran langsung program Street Signs. Ini adalah menjadi wawancara pertama dengan media internasional Anindya Bakrie sejak didapuk menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia pekan lalu.
Dalam wawancara tersebut, Anindya menjelaskan, penunjukannya sebagai Ketua Umum Kadin pekan lalu menjadi momen yang tepat sebelum pelantikan pemerintahan baru Prabowo – Gibran. Anindya memprioritas tiga program utama dalam kepemimpinannya di Kadin.