Desain Retro yang Memesona dalam Interior

Rabu, 27 November 2019 - 11:19 WIB
Desain Retro yang Memesona dalam Interior
Desain Retro yang Memesona dalam Interior
A A A
TREN masa lampau sering sekali menjadi sumber inspirasi dalam dunia desain. Di dunia desain busana pun sering sekali menggunakan gaya tempo dulu yang bertemakan tahun 70-an. Demikian juga dengan desain interior.

Di dalam dunia interior, gaya retro kembali marak digunakan. gaya yang identik dengan full color ini memiliki ciri tersendiri yang membedakan dengan gaya interior pada masa sebelumnya. tetapi dalam menatanya gaya retro memiliki ke unikan yang membuat suasana rumah menjadi lebih bergairah dan menyenangkan.

“Desaion interior bergaya retro atau gaya 70-an selalu mengutamakan warna cerah. Karena warna terang dapat memberikan sifat dinamis dan mencerminkan unsur gaya hidup pada era desain tahun itu,”ucap desain interior Ade Lesmana.

Penggunaan warna terang menjadi kunci utama dalam desain tahun 70-an ini. Jika pada era tahun 60-an lebih dominan dengan desain yang berpola bunga dan lebih aktraktif, gaya retro lebih condong memberikan tatanan desain yang lebih berenergi.

Begitu pun dengan penggunaan bahan materialnya, jika Anda ingin mengaplikasikan gaya retro ke dalam tatanan interior rumah, pastikan untuk menggunakan bahan material yang sesuai.

Ade menuturkan, desain gaya retro atau yang lebih dikenal dengan model 70-an ini juga mendorong terciptanya kreasi baru dalam dalam elemen interior. Misalkan, plastik, akrilik, fiberglass, vinil, dan beberapa teknologi baru dalam pengolahan material kayu yang biasa dimanfaatkan pada bagian lantai, plafon, sampai dengan furnitur.

Pengaplikasian material menjadi satu kekuatan tersendiri dalam desain bergaya retro, karena desain gaya retro mampu memberikan fantasi, imajinasi, dan kreativitas bentuk tersendiri. Begitu juga dengan pengaplikasian warna yang menjadi penentu dalam terciptanya suatu interior bergaya retro.

“Penggunaan warna-warna yang berani, seperti oranye tua, hijau lemon, merah menyala, serta kuning yang meyerupai warna mostar, yang selalu menjadi tren di tahun 70-an,”ucap Ade.

Pada desain dekorasi retro selalu dikenal dengan dua aliran tatanan yang berbeda op art dan pop art. Pada desain op art lebih menonjolkan efek gerak atau ilusi bagi yang mengamatinya, contoh dari efek gerak ini dapat diaplikasikan pada penggunaan wallpaper yang bermotif dan berlatar warna cerah.

Adapun pada desain bergaya pop art selalu memberikan reaksi dari seni abstrak, dan selalu menciptakan semangat bagi sang pemilik rumah dan selalu ekspresif. untuk menghadirkan tatanan ruang bertema retro pop art Anda bisa mengpalikasikannya dengan menaruh ornamen lukisan di dinding ruang tamu atau tempat berkumpul faforit Anda dan keluarga.

“Tatanan interior bergaya 60-an dan 70-an selalu di tandai dengan penataan yang imajinatif dan dekoratif. Sehingga menghadirkan suasana yang lebih trendy,” ucap Ade.

Ade juga menambahkan, pemilihan furnitur juga menjadi syarat penentu dalam menciptakan dekorasi bergaya retro. Misalnya saja kursi, elemen interior yang satu ini tidak lagi dipandang hanya dari segi fungsinya saja, tetapi juga sudah menjadi elemen estetis tersendiri.

Pada perabotan seperti kursi dan sofa selalu menggunakan warna primer yang kontras, unsur logam metalik menjadi unsur utama sedangkan pola bunga sudah mulai di tinggalkan. “Pada gaya retro biasanya lebih berani memadukan warna kontras dan furnitur pun tidak harus senada,”tandas Ade.

Masih berbicara tentang perobot, pemilik toko furnitur Elizabeth menambahkan. Tampilan kursi untuk gaya retro selalu ditunjang dengan material yang plastis nan estetis, biasanya berupa pahatan yang berbentuk pola khusus seperti kursi berbentuk swan chair, tulip chair, bubble chair dan juga egg chair bisa diterapkan untuk ruang keluarga dan ruang tamu.

Berpindah ke bagian lain, untuk aksesoris pelengkap tatanan bergaya retro, Anda bisa menambahkan aksesoris seperti menggunakan lantai dengan kayu parket. Sedangkan bila hunian Anda belum menggunakan lantai berbahan kayu parket, bisa menggunakan karpet yang lebih tebal dengan warna yang kontras.

Ruang makan juga bisa dibuat dengan konsep pesta, caranya Anda bisa mengurangi penggunaan meja makan dan menggantinya dengan konsep mini bar.

Sementara itu, tata ruang dalam era ini masih meneruskan tatanan interior sebelumnya, yaitu dengan konsep open plan. Konsep ini ditandai dengan penataan ruangan yang tidak dibagi ke dalam ruang tertentu untuk fungsi tertentu. Misalkan area dapur yang menyatu dengan ruang makan atau ruang keluarga.

Kelebihan menata dengan konsep ini adalah ruangan akan terlihat luas dan memiliki ruang gerak atau fleksibelitas yang sangat tinggi. Jika Anda ingin menggunakan pembatas ruangan tau partisi, sebaiknya gunakan pembatas yang dapat dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhannya. dan cari partisi yang juga bisa sekaligus menjadi latar atau backdrop. contohnya dengan menggunakan bahan silvered acrylick bubbles.(Aprilia S Andyna)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4158 seconds (0.1#10.140)