Menhub Galang Dukungan RI Jadi Anggota Dewan IMO Kategori C

Kamis, 28 November 2019 - 18:08 WIB
Menhub Galang Dukungan RI Jadi Anggota Dewan IMO Kategori C
Menhub Galang Dukungan RI Jadi Anggota Dewan IMO Kategori C
A A A
LONDON - Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi menggalang dukungan kepada negara anggota International Maritim Organization (IMO). Permintaan dukungan itu dilakukan Menhub dalam acara resepsi diplomatik jelang pemilihan anggota Dewan IMO periode 2020-2021 di Church House, London Inggris, Rabu (27/11) waktu setempat.

Budi Karya menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk meneruskan kerjasama yang baik dengan IMO dalam mewujudkan pelayaran yang selamat, aman dan ramah lingkungan. "Oleh sebab itu, Indonesia meminta dukungan negara-negara anggota IMO dalam pencalonan dewan IMO Kategori C periode 2020 s.d. 2021. Vote for Indonesia!," ucap Budi Karya usai menyampaikan general statement di acara Indonesia's Diplomatic Reception yang diselenggarakan Kementerian Perhubungan.

Sambung dia menambahkan, bahwa perlunya menjadi anggota IMO agar Indonesia dapat terus berkontribusi untuk menjamin keselamatan, keamanan pelayaran yang lebih baik lagi. Sementara itu Sekretaris Jenderal IMO, Kitack Lim yang turut hadir menyampaikan, apresiasi kepada Indonesia yang telah bekerjasama dengan IMO untuk mewujudkan keselamatan, keamanan dan perlindungan lingkungan maritim.

Acara diplomatic reception ini sendiri dihadiri lebih dari 150 orang dari 174 negara. Agenda resepsi ini terdiri dari pemutaran video pencapaian Indonesia di sektor transportasi laut, video pencalonan BPK sebagai external Audit IMO periode 2020-2023, dan ditutup dengan pertunjukan seni musik gamelan bali dan tarian tradisional.

Sebelumnya Menhub Budi menyampaikan kontribusi serta inisiatif yang telah dilakukan oleh Pemerintah Indonesia sebagai anggota Dewan IMO selama dua tahun terakhir, di antaranya adalah tentang proposal Indonesia tentang Skema Pemisahan Lalu Lintas (Traffic Separation Scheme/TSS) di Selat Sunda dan Selat Lombok yang telah diadopsi pada Sidang Maritime Safety Committee ke-101 pada bulan Juli lalu.

Selain itu, terkait dengan implementasi konvensi IMO, Indonesia bangga telah menjadi Negara Pihak pada Konvensi tentang Standar Pelatihan, Sertifikasi dan Penjagaan Kapal bagi Personil Kapal Penangkap Ikan (Konvensi STCW-F) dan saat ini tengah prosedur internal terakhir untuk mengaksesi Konvensi Nairobi tentang pengangkatan bangkai kecelakaan kapal.

Lebih lanjut, Menhub Budi juga menyampaikan komitmen Indonesia terkait perlindungan lingkungan laut, khususnya dalam mengatasi sampah plastik di laut. “Terkait perlindungan lingkungan maritim, Indonesia berkomitmen untuk dapat menerapkan aturan yang dikeluarkan oleh IMO terkait batas kandungan sulfur pada bahan bakar kapal pada tahun 2020 dan masih secara aktif terlibat dalam dua proyek utama IMO terkait lingkungan, yaitu MEPSEAS dan Glofouling Partnership Projects,” jelasnya.

Namun demikian, Menhub Budi beranggapan, bahwa seluruh komitmen dan upaya untuk menyelesaikan permasalahan maritim tidak akan dapat tercapai tanpa terlebih dahulu memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di dunia Maritim.

“Peningkatan kapasitas SDM menjadi prioritas utama pada program kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo, untuk itu Indonesia akan terus meningkatkan kerjasama dengan IMO dalam meningkatkan kapasitas SDM melalui IMO Technical Cooperation Program,” katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8628 seconds (0.1#10.140)