Dinilai Gagal Urus Beras, Kepemimpinan Bapanas Perlu Dievaluasi

Senin, 30 September 2024 - 15:58 WIB
loading...
Dinilai Gagal Urus Beras,...
Pekerja menyunggi beras di Pasar Simpang Limun, Medan, Sumatera Utara, Kamis (12/10/2023). FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) di bawah Arief Prasetyo Adi terbukti tidak mampu menangani urusan beras nasional dengan munculnya sejumlah rentetan masalah dan kegagalan. Arief selaku Kepala Bapanas layak diberhentikan secepatnya dengan rentetan masalah dan kegagalan dalam mengurusi sektor perberasan nasional.

Hal itu disampaikan Ekonom Konstitusi Defiyan Cori menanggapi rentetan panjang kegagalan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam mengurusi beras. Terbaru, Bank Dunia membeberkan hasil survei yang menyebutkan harga beras di Indonesia tertinggi di ASEAN namun kesejahteraan petani masih rendah. "Perlu ditinjau kembali kehadiran Bapanas oleh presiden terpilih Prabowo Subianto," ujar dia, Senin (30/9/2024).

Baca Juga: Bank Dunia Sebut Harga Beras Indonesia Termahal, Kepala Bapanas: Jangan Terpancing

Dia menuturukan, selama Bapanas yang dikomandoi Arief Prasetyo Adi didirikan pada 2021 tidak tampak adanya kinerja, yang signifikan dalam urusan ketahanan pangan nasional. Hal ini terlihat dari realisasi impor Januari-April 2024 yang telah mencapai 1,77 juta ton.

"Artinya, tidak ada program, crash program yang dapat memungkinkan adanya penurunan impor beras atau bahan pangan sampai bulan Desember 2024," ungkap Defiyan.

Dia mengingatkan, di masa kepemimpinan Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Bapanas turut muncul skandal demurrage impor beras sebesar Rp294,5 miliar yang saat ini sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Defiyan menyebut skandal menyeret Bapanas-Perum Bulog ini sebagai sebuah skema manipulasi berbau korupsi.

"Selain itu, secara kumulatif hingga Mei 2024 menurut data BPS tercatat kenaikan impor komoditas pangan, seperti gandum sebesar 35,31%, lalu tepung gandum naik 14,43%, dan gula 0,66%," tegas dia.

Defiyan mengatakan, Bapanas pimpinan Arief Prasetyo Adi telah gagal untuk menyelesaikan masalah sektor perberasan bagi rakyat Indonesia. Bahkan kehadiran Bapanas pimpinan Arief Prasetyo Adi, lanjut dia hanya menciptakan jalur baru impor pangan di Indonesia yang menciptakan kartel-kartel baru.

"Artinya, permasalahan Bapanas tidak hanya soal adanya jalur baru dalam pengelolaan impor pangan, tetapi juga semakin menjauhkan dari penyelesaian masalah pangan serta pertanian dan hasil pertanian rakyat," pungkas dia.

Baca Juga: 3 Penyebab Harga Beras Indonesia Termahal di ASEAN, tapi Penghasilan Petani Paling Kecil

Sebelumnya, Country Director for Indonesia and Timor-Leste, Bank Dunia, Carolyn Turk menjelaskan hasil survei yang menyebutkan harga beras di Indonesia tertinggi di ASEAN. Sedangkan kesejahteraan petani di Indonesia paling rendah.

"Konsumen Indonesia telah membayar harga tinggi untuk beras. Harga eceran beras di Indonesia secara konsisten lebih tinggi daripada di negara-negara ASEAN," ungkap Turk dalam Indonesia International Rice Conference (IIRC), di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, Kamis (19/9/2024).
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Harga Beras di 3 Negara...
Harga Beras di 3 Negara Tetangga Hampir Rp100 Ribu per Kg, Mentan Amran: Indonesia Stabil
Harga Pangan Awal Ramadan,...
Harga Pangan Awal Ramadan, Mentan: Harga Beras Turun, Cabai Naik
Harga Beras di Jepang...
Harga Beras di Jepang Naik 90%, Bagaimana di Indonesia?
DPN APTI Dorong Kepala...
DPN APTI Dorong Kepala Daerah Terpilih Lindungi Petani Tembakau
Dukung Asta Cita, Legislator...
Dukung Asta Cita, Legislator Arif Rahman Dorong Petani Gunakan Pupuk Berimbang
Lewat Program Petani...
Lewat Program Petani Maju, Syngenta Perkuat Kolaborasi di Sektor Pertanian
Tuntaskan Konflik Petani...
Tuntaskan Konflik Petani Singkong, Mentan Amran Tetapkan Harga dan Larang Impor
Bulog Diminta Ikuti...
Bulog Diminta Ikuti Arahan Prabowo, Serap Gabah Petani Langsung
Pengamat Pertanian Ungkap...
Pengamat Pertanian Ungkap Rencana di Balik Kenaikan HPP Gabah dan Beras
Rekomendasi
Profil Lennox Lewis:...
Profil Lennox Lewis: Mantan Juara Kelas Berat Tak Terbantahkan yang Takut Hadapi Holyfield
Serangan Rudal AS Hancurkan...
Serangan Rudal AS Hancurkan Masjid di Yaman
Lebaran 2025, Ayu Ting...
Lebaran 2025, Ayu Ting Ting Bersyukur Pekerjaan Lancar dan Rezeki Berlimpah
Berita Terkini
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
6 jam yang lalu
Orang Terkaya di Thailand...
Orang Terkaya di Thailand Borong Saham Perbankan Rp6,1 Triliun
7 jam yang lalu
BRI Dorong UMKM Kota...
BRI Dorong UMKM Kota Depok Naik Kelas Lewat Program Klasterku, Pelaku Usaha Beri Apresiasi
8 jam yang lalu
Sri Mulyani Pede Mudik...
Sri Mulyani Pede Mudik dan Lebaran Angkat Ekonomi Daerah, Ini 2 Pendorongnya
9 jam yang lalu
Bagi-bagi Takjil dan...
Bagi-bagi Takjil dan Layanan Kesehatan, BNI Hadir di Posko Mudik Malang
10 jam yang lalu
Bukan Gimmick, Pertamina...
Bukan Gimmick, Pertamina Hadirkan Antar Gratis Bright Gas & Promo Refill Berhadiah Cashback
11 jam yang lalu
Infografis
Jaksa ICC: Israel Gagal...
Jaksa ICC: Israel Gagal Selidiki Kejahatan Perang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved