5 Kali Beruntun, Deflasi Sentuh 0,12% di September 2024

Selasa, 01 Oktober 2024 - 11:38 WIB
loading...
5 Kali Beruntun, Deflasi...
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12% atau lima bulan beruntun sejak Mei. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) mencatat pada September 2024 terjadi deflasi sebesar 0,12% secara bulanan atau terjadi penurunan IHK dari 106,06 pada Agustus 2024, menjadi 105,93 pada September 2024. Sementara itu secara tahunan terjadi inflasi sebesar 1,84% dan secara tahun kalender terjadi inflasi 0,74%.

"Deflasi pada September 2024 terlihat lebih dalam dibandingkan Agustus 2024 dan ini merupakan deflasi kelima pada 2024 secara bulanan," jelas Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasani dalam konferensi pers hari ini, Selasa (1/10/2024).



Amalia menuturkan, kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman dan tembakau dengan deflasi 0,59% dengan andil 0,17%.

Sementara itu komoditas yang memberikan andil inflasi di antaranya ikan segar dan kopi bubuk dengan andil inflasi masing-masing 0,02%, biaya kuliah akademi atau perguruan tinggi kemudian tarif angkutan udara dan sigaret kretek mesin (SKM) yang beri andil inflasi masing-masing 0,01%.



Dikatakannya, deflasi pada September 2024 sebesar 0,12% didorong oleh deflasi komponen bergejolak dan harga diatur pemerintah. Dimana komponen harga bergejolak mengalami deflasi 1,34% dan memberikan andil deflasi 0,21%, komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah cabai merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam ras, dan tomat.

Kemudian, komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,04% dengan andil deflasi 0,01%, komoditas yang dominan berikan andil deflasi pada komponen ini adalah bensin.

Sementara komponen inti mengalami inflasi 0,16% dan yang memberikan andil inflasi 0,10%, komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada komponen inti adalah kopi bubuk dan biaya akademi atau perguruan tinggi.

Amalia bilang, jika diihat dari sebaran inflasi bulanan menurut wilayah maka sebanyak 24 dari 38 provinsi Indonesia mengalami deflasi, sedangkan 14 lainnya mengalami inflasi."Deflasi terdalam sebesar 0,92 persen terjadi di Papua Barat sementara inflasi tertinggi terjadi di Maluku Utara sebesar 0,65 persen," pungkas Amalia.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1026 seconds (0.1#10.140)