Sanksi Barat Gagal Mengacaukan Ekonomi Rusia, Ahli: Malah Bikin Lebih Kuat dan Tangguh

Rabu, 09 Oktober 2024 - 16:13 WIB
loading...
Sanksi Barat Gagal Mengacaukan...
Sanksi Barat yang dijatuhkan kepada Rusia di tengah perang Ukraina, disebutkan hanya membuat ekonomi Rusia menjadi lebih kuat. Foto/Dok
A A A
MOSKOW - Sanksi Barat yang dijatuhkan kepada Rusia di tengah perang Ukraina , disebutkan hanya membuat ekonomi Rusia menjadi lebih kuat. Hal itu disampaikan oleh Nikita Anisimov, yang merupakan rektor Universitas HSE di Moskow.

Berbicara atas nama ekonom HSE pada sidang parlemen tentang rancangan anggaran federal 2025-2027 pada awal pekan kemarin, Anisimov mengatakan, sanksi Barat secara efektif mendorong restrukturisasi ekonomi Kremlin.



Menurut akademisi tersebut, hal ini memaksa Rusia yang "pada dasarnya menghentikan" ketergantungannya pada ekspor bahan mentah seperti minyak dan gas untuk menambah pendapatan. Semua itu merupakan pekerjaan rumah yang sudah dihadapi pemerintah selama bertahun-tahun.

"Karena guncangan eksternal dan restrukturisasi ekonomi kita yang cepat, kita mampu secara signifikan mengurangi ketergantungan kpada ekspor bahan baku. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa sanksi hanya membuat ekonomi kita lebih kuat dan lebih tangguh," kata Anisimov.



Subjek keberhasilan Rusia dalam mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak dan gas diangkat oleh Presiden Vladimir Putin di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg (SPIEF) pada bulan Juni. Dia mencatat bahwa PDB Rusia tumbuh sebesar 3,6% tahun lalu, bangkit kembali dari penurunan 1,2% pada tahun 2022, ketika negara itu pertama kali menjadi sasaran pembatasan ekonomi Barat.

Sebagian besar pertumbuhan ekonomi Rusia itu berasal dari industri berbasis non-sumber daya seperti manufaktur, konstruksi, dan pertanian, serta perdagangan, perhotelan, dan layanan keuangan, seperti beberkan oleh Putin seperti dilansir RT.

Bulan lalu, Menteri Keuangan (Menkeu) Anton Siluanov mengumumkan, bahwa ekonomi Rusia terus berkembang pada tahun 2024, dengan pertumbuhan PDB pada paruh pertama tahun ini mencapai 4,7%. Siluanov mengatakan, dia memperkirakan pertumbuhan PDB pada akhir tahun dapat menjadi 3,9%, melebihi pencapaian di tahun 2023.

Banyak analis, baik Rusia maupun internasional, memberikan catatan bahwa sanksi Barat sudah gagal mengacaukan ekonomi Rusia. Sebagian besar telah mengaitkan ketahanan ekonomi Rusia karena gerap cepat Moskows beralih ke Timur untuk perdagangan, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan untuk mengimbangi efek pembatasan.

Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) sama-sama menaikkan perkiraan pertumbuhan terhadap ekonomi Rusia pada awal tahun ini. Yang pertama memperkirakan ekonomi Rusia akan tumbuh 2,9% pada tahun 2024, dan pada bulan Juli meningkatkan Rusia menjadi "negara berpenghasilan tinggi."

Sedangkan IMF pada bulan April mengatakan, pihaknya memperkirakan PDB Rusia akan tumbuh sebesar 3,2%, lebih cepat dari semua negara maju, termasuk AS, Inggris, Jerman, dan Prancis.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1658 seconds (0.1#10.140)