Sinyal Bahaya dari China Menyala, Perlambatan Ekonomi Semakin Dalam

Minggu, 20 Oktober 2024 - 21:34 WIB
loading...
Sinyal Bahaya dari China...
Ekonomi China berkembang pada kuartal ketiga tahun 2024 dengan laju paling lambat sejak awal tahun lalu, ketika Beijing terus berupaya meningkatkan pertumbuhan yang melemah. Foto/Dok
A A A
BEIJING - Ekonomi China berkembang pada kuartal ketiga tahun 2024 dengan laju paling lambat sejak awal tahun lalu, ketika Beijing terus berupaya meningkatkan pertumbuhan yang melemah. Secara tahunan, produk domestik bruto (PDB) naik 4,6% dalam periode tiga bulan hingga akhir September 2024, menurut Biro Statistik Nasional China.

Raihan tersebut lebih rendah dari kuartal sebelumnya dan di bawah target pemerintah untuk tahun ini yakni sekitar 5%. Akan tetapi angka ini sedikit lebih baik dari yang diprediksi oleh analis, termasuk juga data penjualan ritel dan output pabrik yang melewati ekspektasi.



Dalam beberapa pekan terakhir, Beijing telah mengumumkan sejumlah langkah yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan. Pelemahan pertumbuhan ekonomi China secara kuartalan menjadi yang kedua kalinya secara beruntun, dimana gagal mencapai target 5% yang bakal menambah kekhawatiran pemerintah.

"Target pertumbuhan pemerintah untuk tahun ini, tampaknya sekarang dalam bahaya serius," kata mantan kepala divisi China untuk Dana Moneter Internasional ( IMF ), Eswar Prasad kepada BBC News.

"Kondisi ini akan membutuhkan dorongan oleh stimulus yang substansial agar pertumbuhan pada kuartal keempat bisa mencapai target," sambungnya.

Akan tetapi ekonom Moody's Analytics, Harry Murphy Cruise lebih optimistis. Langkah-langkah stimulus "kemungkinan akan mendorong ekonomi ke target sekitar 5% untuk tahun ini", katanya.

"Tetapi ada lebih banyak yang diperlukan, jika para pejabat ingin mengatasi tantangan struktural dalam perekonomian," sambungnya.

Angka resmi juga menunjukkan harga rumah baru mengalami penurunan pada bulan September dengan laju tercepat dalam hampir satu dekade, menunjukkan bahwa sektor properti terus memburuk.

"Pasar properti tidak mengherankan tetap menjadi hambatan terbesar pada pertumbuhan China," kata Lynn Song, kepala ekonom untuk China di raksasa perbankan ING.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Tiba-tiba Bersikap...
Trump Tiba-tiba Bersikap Baik ke China, Iming-iming Turunkan Tarif Impor
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi PDB 3 Negara Ekonomi Utama Asia
10 Negara Penghasil...
10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?
Batasi Impor Baja Murah...
Batasi Impor Baja Murah dari China, India Kenakan Tarif 12%
China Lancarkan Serangan...
China Lancarkan Serangan ke AS, Swasta Jadi Korban Perang Tarif
Cara Daftar Koperasi...
Cara Daftar Koperasi Merah Putih, Simak Panduan Lengkapnya
Dukung Swasembada Pangan,...
Dukung Swasembada Pangan, Pengolahan Gabah Modern Garapan Waskita Hasilkan Beras Berkualitas
Indonesia Bukan Lagi...
Indonesia Bukan Lagi Tempat Parkir Kereta Bekas, Begini Kata Bos KCI
Wisatawan Asing Mulai...
Wisatawan Asing Mulai Berkurang, Ekonomi AS Diprediksi Rugi Rp1.511 Triliun
Rekomendasi
Mengapa Vatikan Baru...
Mengapa Vatikan Baru Umumkan Berita Duka 2 Jam setelah Paus Fransiskus Wafat?
Pelamar PPSU dan PJLP...
Pelamar PPSU dan PJLP di Balai Kota Membeludak, Pramono: Pendaftaran di Kelurahan
Harvard dan Lebih dari...
Harvard dan Lebih dari 150 Universitas AS Gugat Pemerintahan Trump
Berita Terkini
Sah! Beli BBM di Jakarta...
Sah! Beli BBM di Jakarta Kena Pajak 5%, Kendaraan Umum 2%
35 menit yang lalu
Sekar Laut Tingkatkan...
Sekar Laut Tingkatkan Pasar Ekspor, Bidik Afrika dan Timur Tengah
36 menit yang lalu
Trump Tiba-tiba Bersikap...
Trump Tiba-tiba Bersikap Baik ke China, Iming-iming Turunkan Tarif Impor
41 menit yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi...
IMF Pangkas Proyeksi PDB 3 Negara Ekonomi Utama Asia
57 menit yang lalu
Kementan Cetak Petani...
Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
1 jam yang lalu
Reklamasi Pascatambang,...
Reklamasi Pascatambang, SIG Budidaya Serai Wangi di Pabrik Narogong
1 jam yang lalu
Infografis
Pentagon: China Bisa...
Pentagon: China Bisa Hancurkan Semua Kapal Induk AS dalam 20 Menit
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved