Jokowi: Jangan-Jangan Masih Ada yang Suka dengan Impor BBM

Senin, 23 Desember 2019 - 15:15 WIB
Jokowi: Jangan-Jangan Masih Ada yang Suka dengan Impor BBM
Jokowi: Jangan-Jangan Masih Ada yang Suka dengan Impor BBM
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan keinginannya untuk menekan impor bahan bakar minyak (BBM) yang kerap membuat neraca perdagangan defisit. Presiden berharap upaya ini mendapat dukungan dari semua pihak.

Salah satu upaya menekan impor adalah dengan mewujudkan percepatan Biodiesel 100 (B100) atau pemanfaatan bahan bakar berbasis minyak sawit hingga 100% untuk pengganti BBM solar. Namun, dia mengakui hal itu perlu usaha yang keras.

"Saya ingatkan bahwa untuk keberhasilan B30 maupun nantinya menuju ke B100, apakah kita mau keluar dari rezim impor atau tidak? Jangan-jangan masih ada di antara kita yang masih suka impor BBM. Karena itu permintaan terhadap B30 menuju ke B100 dalam negeri harus terus dikembangkan dan diperbesar," ujarnya di SPBU MT Haryono, Jakarta, Senin (23/12/2019).

Jokowi mengakui, saat ini ketergantungan Indonesia terhadap impor BBM masih cukup tinggi. Sementara, sambung dia, Indonesia merupakan penghasil sawit terbesar di dunia. Seyogyanya, dengan potensi sawit yang besar, dapat diciptakan bahan bakar nabati yang berkualitas sebagai pengganti bahan bakar solar.

"Potensi itu harus kita manfaatkan untuk mendukung ketahanan dan kemandirian energi nasional kita. Usaha-usaha untuk mengurangi impor harus terus dilakukan dengan serius," tegasnya.

Selain itu, sambung Jokowi, jika permintaan B30 terus meningkat, hal itu akan menciptakan permintaan domestik terhadap minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang besar di dalam negeri. Hal tersebut pada akhirnya akan berimbas positif pada sektor pertanian, khususnya petani sawit.

"Selanjutnya menimbulkan multiplier effect terhadap 16,5 juta petani, pekebun kelapa sawit kita. Ini artinya problem B30 akan berdampak pada pekebun kecil dan menengah, petani rakyat yang selama ini memproduksi sawit," tuturnya.

Jokowi menambahkan, dengan terus meningkatkan penerapan bahan bakar biodiesel, Indonesia tidak mudah diperdaya oleh negara manapun terutama melalui Kampanye negatif yang dilakukan beberapa negara terhadap ekspor CPO nasional. "Karena kita memiliki pasar dalam negeri yang sangat besar," tutupnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5854 seconds (0.1#10.140)