Dolar Baru Zimbabwe Belum Diterima, ZiG Dihantam Banyak Tekanan

Kamis, 24 Oktober 2024 - 22:24 WIB
loading...
Dolar Baru Zimbabwe...
Mata uang baru Zimbabwe atau dolar Zimbabwe ZiG berada di bawah tekanan setelah lima bulan diluncurkan. Foto/Dok
A A A
HARARE - Mata uang baru Zimbabwe berada di bawah tekanan setelah lima bulan diluncurkan, lantaran peningkatan impor biji-bijian menggerogoti cadangan devisa. Kondisi ini jika dibiarkan, bisa membahayakan rencana pemerintah untuk menjadikannya dolar Zimbabwe ZiG satu-satunya mata uang di pasar pada tahun 2026.

Guna membuat mata uang yang stabil dalam 15 tahun, dolar Zimbabwe ZiG-yang merupakan singkatan dari Zimbabwe Gold- didukung dengan emas. Mata uang baru Zimbabwe diperkenalkan pada bulan April 2024 untuk berada di level 13,6 ZiG per dolar AS dan sejak saat itu telah kehilangan nilainya hampir 80% di pasar gelap.



Bank sentral Zimbabwe pada awal September lalu, mengatakan telah menyuntikkan dana sebesar USD64 juta ke pasar valuta asing bulan ini untuk mengatasi permintaan dolar.

"Selama beberapa pekan terakhir, Reserve Bank menyaksikan penumpukan permintaan untuk mata uang asing di bank, yang mencerminkan ketidakcocokan pasokan dan permintaan mata uang asing. Sehingga memberikan tekanan yang tidak semestinya pada pasar valuta asing," kata Gubernur Bank Sentral, John Mushayavanhu dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Reuters.

Meskipun ada suntikan USD50 juta oleh Reserve Bank pada bulan Juli, ditekankan bahwa bank akan terus melakukan intervensi sesuai kebutuhan untuk memastikan stabilitas ZiG.

Ekonom independen Prosper, Chitambara mengatakan, devaluasi menunjukkan kurangnya kepercayaan pada mata uang baru, yang enggan diterima oleh penduduk setempat.

Sementara itu Gwanyanya yang merupakan, anggota Komite Kebijakan Moneter Reserve Bank of Zimbabwe, mengatakan kepada Reuters bahwa meskipun penyerapan lambat, terlalu dini untuk menganggap mata uang baru ini gagal.

"Pemerintah harus menunjukkan preferensi untuk mata uangnya sendiri dan ada kebutuhan untuk intervensi mendesak dengan menyuntikkan lebih banyak mata uang asing di pasar," katanya.

Tetapi pedagang pasar tidak yakin. "ZiG semakin lemah sehingga tidak masuk akal secara bisnis untuk bertransaksi dengannya. Saya tidak percaya pada ZiG. Kami pernah ke sini sebelumnya dengan Zimdollar," kata Maynard Maketo, seorang pedagang kaki lima yang menjual permen dan kartu isi ulang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2107 seconds (0.1#10.140)