UI Dukung Program Sekolah Adiwiyata dengan Edukasi 3R

Jum'at, 29 November 2024 - 13:45 WIB
loading...
UI Dukung Program Sekolah...
Kegiatan edukasi Zero Waste yang dilaksanakan Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat UI di SDN 1 Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi. FOTO/Ist
A A A
JAKARTA - Penerapan konsep zero waste melalui prinsip 3R , reduce, reuse, dan recycle, sejak dini sangat penting untuk membentuk kesadaran lingkungan pada generasi muda, terutama siswa sekolah dasar. Dengan mengajarkan mereka untuk mengurangi sampah, memanfaatkan kembali barang, dan mendaur ulang, dapat mengurangi dampak negatif limbah terhadap lingkungan.

"Penerapan 3R di usia muda tidak hanya mengajarkan tanggung jawab, tetapi juga membentuk kebiasaan berkelanjutan yang akan terus mereka bawa sepanjang hidup. Hal ini sangat penting dalam menciptakan dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk masa depan," ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Dwini Handayani, dalam keterangan tertulis, Jumat (29/11/2024).



Terkait dengan itu, Universitas Indonesia menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat untuk mendukung salah satu program pemerintah, yaitu Sekolah Adiwiyata. Mengambil Tema "The Magic of Recycling" Tim Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia mengadakan kegiatan edukasi zero waste di SDN 1 Bojong Rawalumbu, Kota Bekasi, Jumat (22/11) pekan lalu.

Dwini mengatakan, di tengah kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan ini, mengajarkan pentingnya pelestarian lingkungan kepada anak-anak sekolah di Indonesia menjadi suatu keharusan. Anak-anak, tegas dia, adalah generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa, dan yang akan menghadapi dampak dari keadaan lingkungan yang semakin memburuk di masa depan. "Oleh karena itu, memberikan pemahaman dan kesadaran tentang lingkungan sejak dini sangatlah penting,"cetusnya.

Memancing antusiasme siswa, acara dikemas dengan aktivitas praktis yang menginspirasi, serta mengedepankan kreatifitas. Dalam kegiatan ini, tiap siswa diajarkan untuk mengolah sampah kemasan makanan ringan menjadi barang fungsional, misalnya tempat pensil. Melalui pendekatan praktik langsung tersebut, siswa dapat mengembangkan kreativitas sekaligus meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola sampah. Keisha, mahasiswa FEB UI yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa metode belajar melalui bermain dalam kegiatan pengadian masyarakat ini akan efektif karena tidak membosankan.



Prita dan Beta, anggota Pengmas yang juga Dosen FEB UI, menyatakan bahwa kesadaran untuk memilah dan mendaur ulang sampah harus dimulai sejak dini agar menjadi kebiasaan berkelanjutan yang memberikan dampak positif pada lingkungan. Kepala SDN 1 Bojong RawalumbuAbdul Munir mengapresiasi kegiatan yang digelar Pengmas UI ini. Dia pun sepakat bahwa pendidikan tentang pelestarian lingkungan harus dimulai sejak usia dini. Dia mengatakan, sekolah adalah tempat yang ideal untuk menyampaikan pesan-pesan penting tentang lingkungan dan keberlanjutan.

"Para guru harus memainkan peran aktif dalam mengajarkan anak-anak tentang nilai-nilai penting dari pelestarian lingkungan, seperti menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan mendaur ulang sampah," katanya. Dia berharap, dengan dimulainya kesadaran sekolah akan lingkungan hidup, SDN 1 Bojong Rawalumbu dapat menjadi salah satu sekolah yang dapat menerapkan program Adiwiyata.

Kegiatan Pengmas UI didanai oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia dan didukung oleh Pertamina Hulu Rokan, Labtek Apung, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRM). Pelaksanaanya merupakan kolaborasi antara dosen dan mahasiswa UI dan Labtek Apung.
(fjo)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0836 seconds (0.1#10.140)