8 Konsekuensi Negara-negara BRICS jika Nekat Meninggalkan Dolar AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - BRICS telah mulai mengeksplorasi cara untuk mengurangi ketergantungan mereka pada dolar AS dalam transaksi internasional. Beberapa alasan yang mendasari inisiatif ini antara lain untuk mengurangi pengaruh dolar AS, menghadapi sanksi ekonomi, dan mendorong perdagangan yang lebih menguntungkan di antara negara-negara BRICS.
Namun, jika negara-negara BRICS benar-benar meninggalkan dolar AS, beberapa konsekuensi bisa terjadi, baik bagi negara-negara BRICS itu sendiri maupun untuk sistem keuangan global. Berikut konsekuensi negara-negara BRICS jika meninggalkan dolar AS dan membuat mata uang sendiri dilansir dari Watcher Guru, Selasa (3/12/2024).
1. Potensi Penguatan Mata Uang Lokal atau Mata Uang Lain
Negara-negara BRICS bisa beralih menggunakan mata uang lokal atau mata uang bersama seperti BRICS currency untuk perdagangan antar negara anggota. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi antar negara, yang bisa menguntungkan negara-negara tersebut dalam hal kedaulatan moneter.
Keuntungan: Negara-negara ini akan memiliki lebih banyak kontrol atas kebijakan moneter mereka dan berpotensi mengurangi ketergantungan pada kebijakan yang ditentukan oleh negara penerbit mata uang cadangan utama (dolar AS).
Risiko: Mata uang lokal atau mata uang BRICS yang lebih lemah mungkin akan mengalami volatilitas yang lebih tinggi, yang bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
2. Pengurangan Dominasi Dolar AS
Mengurangi ketergantungan pada dolar AS akan mempengaruhi dominasi dolar dalam perdagangan internasional dan cadangan devisa global. Dolar saat ini digunakan sebagai mata uang utama untuk perdagangan minyak, komoditas lainnya, serta cadangan devisa oleh banyak negara.
Keuntungan: Negara-negara BRICS bisa meminimalkan dampak dari kebijakan moneter AS (seperti suku bunga atau sanksi ekonomi) yang dapat mempengaruhi ekonomi mereka secara langsung.
Risiko: Negara-negara BRICS mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun sistem alternatif yang cukup kuat untuk menggantikan dolar sebagai mata uang cadangan dunia.
Namun, jika negara-negara BRICS benar-benar meninggalkan dolar AS, beberapa konsekuensi bisa terjadi, baik bagi negara-negara BRICS itu sendiri maupun untuk sistem keuangan global. Berikut konsekuensi negara-negara BRICS jika meninggalkan dolar AS dan membuat mata uang sendiri dilansir dari Watcher Guru, Selasa (3/12/2024).
1. Potensi Penguatan Mata Uang Lokal atau Mata Uang Lain
Negara-negara BRICS bisa beralih menggunakan mata uang lokal atau mata uang bersama seperti BRICS currency untuk perdagangan antar negara anggota. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam transaksi antar negara, yang bisa menguntungkan negara-negara tersebut dalam hal kedaulatan moneter.
Keuntungan: Negara-negara ini akan memiliki lebih banyak kontrol atas kebijakan moneter mereka dan berpotensi mengurangi ketergantungan pada kebijakan yang ditentukan oleh negara penerbit mata uang cadangan utama (dolar AS).
Risiko: Mata uang lokal atau mata uang BRICS yang lebih lemah mungkin akan mengalami volatilitas yang lebih tinggi, yang bisa menyebabkan ketidakstabilan ekonomi.
2. Pengurangan Dominasi Dolar AS
Mengurangi ketergantungan pada dolar AS akan mempengaruhi dominasi dolar dalam perdagangan internasional dan cadangan devisa global. Dolar saat ini digunakan sebagai mata uang utama untuk perdagangan minyak, komoditas lainnya, serta cadangan devisa oleh banyak negara.
Keuntungan: Negara-negara BRICS bisa meminimalkan dampak dari kebijakan moneter AS (seperti suku bunga atau sanksi ekonomi) yang dapat mempengaruhi ekonomi mereka secara langsung.
Risiko: Negara-negara BRICS mungkin menghadapi kesulitan dalam membangun sistem alternatif yang cukup kuat untuk menggantikan dolar sebagai mata uang cadangan dunia.