Buat Eksplorasi, Kepala SKK Migas Dibekali Rp15 Triliun oleh Bahlil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas ), Djoko Suswanto menyambut baik pemberian dana sebesar Rp15 triliun oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia . Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Selasa (3/12/2024), Djoko mengucapkan terimakasih atas kucuran dana yang nantinya digunakan untuk kegiatan eksplorasi minyak dan gas Indonesia.
"Bapak Menteri SDM telah berjuang keras menyediakan dana Rp15 triliun per tahun untuk kegiatan eksplorasi. Tepuk tangan buat Bapak Menteri," ungkapnya di hadapan Menteri Bahlil yang juga turut hadir dalam acara tersebut.
Ia juga mengatakan, bahwa industri minyak dan gas Indonesia (migas) memang kian menantang. Djoko menyebut penurunan produksi di industri migas Indonesia sampai saat ini masih terus berlangsung.
Dirinya pun menyampaikan perlu langkah konkret agar tantangan tersebut bisa dilewati. Disampaikan, pihaknya telah melakukan studi dengan berbagai pihak untuk menemukan cadangan migas baru sebagai upaya pencarian solusi dari tantangan ini.
Menurutnya, studi dijalankan dengan analisis mendalam, pendekatan strategis dan rekomendasi yang terarah. Sehingga dapat menghasilkan data-data yang cukup akurat untuk mendukung percepatan kegiatan eksplorasi cadangan minyak.
"Diharapkan (studi) dapat memberikan masukan berharga untuk investor dalam memutuskan percepatan kegiatan eksplorasi sehingga probabilitas menemukan cadangan bisa lebih tinggi," ungkap Djoko.
"Sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru bagi para geologis terutama geologis-geologis muda lulusan dari berbagai universitas dan juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah maupun ekonomi nasional," tambahnya.
"Bapak Menteri SDM telah berjuang keras menyediakan dana Rp15 triliun per tahun untuk kegiatan eksplorasi. Tepuk tangan buat Bapak Menteri," ungkapnya di hadapan Menteri Bahlil yang juga turut hadir dalam acara tersebut.
Ia juga mengatakan, bahwa industri minyak dan gas Indonesia (migas) memang kian menantang. Djoko menyebut penurunan produksi di industri migas Indonesia sampai saat ini masih terus berlangsung.
Dirinya pun menyampaikan perlu langkah konkret agar tantangan tersebut bisa dilewati. Disampaikan, pihaknya telah melakukan studi dengan berbagai pihak untuk menemukan cadangan migas baru sebagai upaya pencarian solusi dari tantangan ini.
Menurutnya, studi dijalankan dengan analisis mendalam, pendekatan strategis dan rekomendasi yang terarah. Sehingga dapat menghasilkan data-data yang cukup akurat untuk mendukung percepatan kegiatan eksplorasi cadangan minyak.
"Diharapkan (studi) dapat memberikan masukan berharga untuk investor dalam memutuskan percepatan kegiatan eksplorasi sehingga probabilitas menemukan cadangan bisa lebih tinggi," ungkap Djoko.
"Sekaligus membuka peluang lapangan kerja baru bagi para geologis terutama geologis-geologis muda lulusan dari berbagai universitas dan juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah maupun ekonomi nasional," tambahnya.
(akr)