Perdagangan Karbon Menarik Minat Industri, CDC 2024 Bakal Kembali Digelar

Jum'at, 06 Desember 2024 - 21:45 WIB
loading...
Perdagangan Karbon Menarik...
Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) kembali menggelar Carbon Digital Conference (CDC) usai mendapatkan respon positif sebelumnya yang menunjukkan minat tinggi dari industri terhadap perdagangan karbon. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Setelah sukses menarik 248 peserta dari sekitar 50 negara, Indonesia Carbon Trade Association (IDCTA) kembali menggelar Carbon Digital Conference (CDC) pada 10-11 Desember 2024 di Jakarta.

Ketua Umum IDCTA Riza Suarga mengatakan, respon positif dari peserta pada Carbon Digital Conference tahun lalu menunjukkan minat yang tinggi dari industri terhadap perdagangan karbon .



“Kolaborasi yang sukses antara IDCTA, IETA, PwC, serta tambahan partisipasi JETRO dan PERKASA sebagai penyelenggara diharapkan dapat terus berlanjut di CDC 2024. Acara tahun ini dipastikan akan lebih menarik yang akan memetakan arah masa depan pasar karbon Indonesia . Keterlibatan 1.500 perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia menambah kedalaman dan keragaman yang signifikan, yang semakin memperkaya diskusi dan peluang yang dihadirkan dalam konferensi ini,” kata Riza dalam keterangan tertulis, Senin (2/12).

Riza menambahkan, IDCTA berharap CDC tahun ini bisa dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto. Saat ini, proses kehadiran Presiden masih menunggu konfirmasi dari Menteri Sekretaris Negara.

“Event ini pada tahun lalu mendapatkan respond yang positif dari dalam dan juga luar negeri. Kami berharap event tahun ini bisa menarik lebih banyak lagi peserta sehingga bisa memacu semangat berinvestasi dan juga akselerasi perdagangan karbon,”ungkap Riza.

Riza menambahkan, IDCTA juga berharap Presiden Prabowo Subianto berkenan untuk membuka Carbon Digital Conference tahun ini. Kata dia, konferensi ini akan kembali mempertemukan para pemain digital yang inovatif, pengembang proyek karbon, investor, dan pembeli kredit karbon dalam skala global.

“Acara ini akan membuka kesempatan yang luas bagi para pelaku usaha untuk membangun jaringan, bertukar pengetahuan dan gagasan, serta eksplorasi inisiatif kolaboratif untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam ekonomi karbon yang dinamis,” jelas Riza.

PwC Indonesia Partner dan Sustainability Leader, Yuliana Sudjonno melihat usaha dari Pemerintah Indonesia yang terus berkomitmen untuk meningkatkan pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) melalui penetapan harga karbon yang komprehensif dan infrastruktur yang kuat.

"Pelaku usaha harus mengintegrasikan perdagangan karbon ke dalam strategi Environmental, Social, and Governance (ESG) mereka, menggunakan kredit untuk pembiayaan hijau dan pelabelan untuk meningkatkan nilai produk. Dengan demikian, pelaku usaha dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pencapaian target NDC Indonesia 2030," ucap Yuliana.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2408 seconds (0.1#10.140)