Mentan Ajak Masyarakat Kalteng Sentuh Program Pertanian Food Estate
loading...
A
A
A
PULANG PISAU - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta masyarakat Kalimantan Tengah mulai menyentuh sektor pertanian secara langsung. Langkah tersebut perlu dilakukan mengingat Kalteng sudah memiliki program food estate sebagai program pertanian masa depan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Mengelus pertanian itu sama dengan mengelus surga karena memiliki manfaat bagi kehidupan banyak orang. Kenapa demikian, sebab pertanian itu tidak mengenal krisis. Pertanian tidak mengenal Covid. Makanya harus dikerjakan secara serius," ujar SYL saat menghadiri tanam perdana food estate di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, kemarin. (Baca: AS Akan Merugi Jika Jatuhkan Sanksi Terhadap India)
SYL mengatakan, secara garis besar Kalimantan merupakan wilayah strategis yang memiliki potensi lahan luar biasa. Wilayah ini juga diproyeksi pemerintah dalam pengembangan pertanian modern dan terintegrasi.
"Kalau di daerah lain itu sebagai tugas pokok. Maka di Kalimantan adalah tugas prioritas. Kenapa begitu, karena wilayah ini sangat strategis dan punya potensi pertanian yang luar biasa," katanya.
Sebagai informasi, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi lahan pertanian seluas 164.000 hektar yang bisa dikelola ekstensifikasi seluas 79.000 hektare. Sedangkan potensi lahan food estate di Kabupaten Pulang Pisau mencapai 706 hektare yang diprediksi mampu menghasilkan padi impari sebanyak 4 ton per hektare.
Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian dengan total kurang lebih 379 milyar. Bantuan ini diberikan kepada Brigade Alsintan Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Adapun jenis bantuan yang diberikan, diantaranya 98 unit traktor roda 4, 150 unit traktor roda 2 dan 35 unut rice transplanter. Selain Alisantan, Kementan juga menyerahkan bibit padi dan benih jeruk berkualitas.
Dengan bantuan ini, SYL berharap wilayah Kalimantan mampu menyokong roda ekonomi nasional melalui sektor pertanian modern. "Kalau semua dilakukan secara konsisten saya yakin Indonesia mampu mewujudkan lumbung pangan dunia," sebutnya. (Baca juga: Indonesia Panaskan Perang Drone Militer Masa Depan)
Lebih lanjut SYL menjelaskan korporasi pertanian dengan model food estate di Kalimantan Tengah ini diharapkan dapat memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu tapi juga bergerak di hilir dan dibangun melibatkan sinergitas pemerintah dengan swasta dan masyarakat.
Menurutnya, roda pembangunan pertanian bisa terus bergerak meski pandemi Covid-19 masih tetap membayangi. Salah satu faktor yang menyebabkan kinerja sektor pertanian tetap bisa tumbuh positif adalah gerakan percepatan tanam sehingga kegiatan produksi terus bisa berjalan.
“Sektor pertanian juga terus menguat karena ditopang program strategis dengan mentransformasi model pengelolaan yang berkorporasi dari semula yang bergerak sendiri,” terang Syahrul.
Syahrul berharap pada akhir bulan September, Ia bersama Presiden dapat berkunjung kembali ke Pulang Pisau untuk memonitor secara langsung optimalisasi lahan.
"Mengelus pertanian itu sama dengan mengelus surga karena memiliki manfaat bagi kehidupan banyak orang. Kenapa demikian, sebab pertanian itu tidak mengenal krisis. Pertanian tidak mengenal Covid. Makanya harus dikerjakan secara serius," ujar SYL saat menghadiri tanam perdana food estate di Desa Tahai Baru, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, kemarin. (Baca: AS Akan Merugi Jika Jatuhkan Sanksi Terhadap India)
SYL mengatakan, secara garis besar Kalimantan merupakan wilayah strategis yang memiliki potensi lahan luar biasa. Wilayah ini juga diproyeksi pemerintah dalam pengembangan pertanian modern dan terintegrasi.
"Kalau di daerah lain itu sebagai tugas pokok. Maka di Kalimantan adalah tugas prioritas. Kenapa begitu, karena wilayah ini sangat strategis dan punya potensi pertanian yang luar biasa," katanya.
Sebagai informasi, Provinsi Kalimantan Tengah memiliki potensi lahan pertanian seluas 164.000 hektar yang bisa dikelola ekstensifikasi seluas 79.000 hektare. Sedangkan potensi lahan food estate di Kabupaten Pulang Pisau mencapai 706 hektare yang diprediksi mampu menghasilkan padi impari sebanyak 4 ton per hektare.
Sebelumnya Kementerian Pertanian (Kementan) menyerahkan bantuan sarana dan prasarana produksi pertanian dengan total kurang lebih 379 milyar. Bantuan ini diberikan kepada Brigade Alsintan Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah. Adapun jenis bantuan yang diberikan, diantaranya 98 unit traktor roda 4, 150 unit traktor roda 2 dan 35 unut rice transplanter. Selain Alisantan, Kementan juga menyerahkan bibit padi dan benih jeruk berkualitas.
Dengan bantuan ini, SYL berharap wilayah Kalimantan mampu menyokong roda ekonomi nasional melalui sektor pertanian modern. "Kalau semua dilakukan secara konsisten saya yakin Indonesia mampu mewujudkan lumbung pangan dunia," sebutnya. (Baca juga: Indonesia Panaskan Perang Drone Militer Masa Depan)
Lebih lanjut SYL menjelaskan korporasi pertanian dengan model food estate di Kalimantan Tengah ini diharapkan dapat memperkuat cadangan pangan nasional, bukan hanya di hulu tapi juga bergerak di hilir dan dibangun melibatkan sinergitas pemerintah dengan swasta dan masyarakat.
Menurutnya, roda pembangunan pertanian bisa terus bergerak meski pandemi Covid-19 masih tetap membayangi. Salah satu faktor yang menyebabkan kinerja sektor pertanian tetap bisa tumbuh positif adalah gerakan percepatan tanam sehingga kegiatan produksi terus bisa berjalan.
“Sektor pertanian juga terus menguat karena ditopang program strategis dengan mentransformasi model pengelolaan yang berkorporasi dari semula yang bergerak sendiri,” terang Syahrul.
Syahrul berharap pada akhir bulan September, Ia bersama Presiden dapat berkunjung kembali ke Pulang Pisau untuk memonitor secara langsung optimalisasi lahan.