Jokowi Apresiasi Pengerjaan Bandara YIA

Selasa, 01 September 2020 - 11:05 WIB
loading...
Jokowi Apresiasi Pengerjaan Bandara YIA
Presiden Joko Widodo saat meninjau fasilitas Yogyakarta International Airport seusai acara peresmian di Yogyakarta, Jumat 28 Agustus 2020. Foto/dok.PP
A A A
JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Yogyakarta International Airport (YIA) tercepat di Indonesia. Perseroan telah menyelesaikan pembangunan tersebut dengan progres 100%.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan apresiasinya untuk PT PP yang telah sukses membangun YIA dengan kualitas terbaik yang pernah ada di Indonesia. “Dan saya juga berterima kasih kepada PP dan Angkasa Pura I yang tadi kita lihat secara detail pengerjaannya juga menurut saya ini yang terbaik, saat ini di Indonesia,” ujar Jokowi dalam rilisnya di Jakarta, kemarin. (Baca: Indonesia Panaskan Perang Drone Militer Masa Depan)

Penyelesaian airside bandara tersebut dikerjakan dengan sangat cepat hanya dalam waktu delapan bulan. Sedangkan untuk mencapai pengoperasian minimum bandara, PT PP dapat menyelesaikannya dalam kurun waktu 12 bulan.

Pembuatan desain arsitektur YIA didesain dengan konsep kearifan lokal dan terdapat pekerjaan art work (pekerjaan seni) yang melibatkan 46 seniman lokal DI Yogyakarta. (Baca juga: AS Akan Merugi Jika Jatuhkan Sanksi Terhadap India)

Atas prestasi pembangunan YIA ini, PT PP dianugerahi tiga penghargaan sekaligus dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Adapun penghargaan MURI yang berhasil diraih oleh proyek YIA, yaitu Bandara dengan Peneyelesaian Zona Airside Tercepat, Bandara dengan Pemakaian Beton Terbanyak, dan Pembangunan Konstruksi Bandara Internasional Tercepat.

Direktur Utama PT PP Novel Arsyad mengatakan keberhasilan ini menjadi kekuatan bagi perseroan untuk melaksanakan pembangunan bandara baru. Proses pembangunan melibatkan para ahli di bidang konstruksi, termasuk pakar gempa dari Jepang turut dilibatkan untuk memberikan masukan dalam pembangunan bandara ini. (Lihat videonya: Seorang Pemuda Jadi Korban Penembakan di Jakarta Utara)

“Dari sisi konstruksi, perencanaan desain struktur dimana mampu menahan gempa dengan kekuatan 8,8 magnitudo dan menerapkan parameter gempa yang baru sebagai antisipasi tsunami dan likuifaksi,” ujar Novel. (Heru Febrianto)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1669 seconds (0.1#10.140)