Pimpinan Soetech Temui Menristek untuk Diskusikan Digitalisasi Bisnis

Jum'at, 24 Januari 2020 - 19:23 WIB
Pimpinan Soetech Temui Menristek untuk Diskusikan Digitalisasi Bisnis
Pimpinan Soetech Temui Menristek untuk Diskusikan Digitalisasi Bisnis
A A A
JAKARTA - Terkait perubahan strategi bisnisnya menjadi digital, Abigail Aryaputra Sudarman, CEO Soetech, berencana temui Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.

“Terkait rencana tersebut, kemarin saya sudah bertemu perwakilan dari trade organisation salah satu negara ASEAN, selanjutnya Menristek, Deputi Bekraf dan para perwira tinggi. Menristek sih sudah kami hubungi , sementara Bekraf masih menunggu jawaban dari pak Hari Sungkari selaku deputi infrastruktur Bekraf," ujar Abigail di Jakarta, Jumat (24/1/2020).

Pertemuan tersebut ditujukan untuk memastikan bahwa strategi baru ini sesuai dengan peraturan pemerintah, dan benar-benar akan memberi impact positif bagi masyarakat. Juga untuk mendapatkan dukungan dari lembaga pemerintah.

Abigail berharap CV Soedarman Technologies bisa mendapatkan bantuan lain seperti data, saran, relasi dan bantuan material maupun immaterial lainnya.

Abigail Aryaputra selaku CEO, juga akan menghubungi Menteri Keuangan Sri Mulyani.
“Ya, kita juga punya komunikasi dengan Menkeu. tapi hanya sebatas via email saja. belum ada rencana pertemuan,” imbuh Abigail.

Diskusi dengan Kementerian Keuangan adalah perihal bagaimana strategi digital ini dapat mempengaruhi ekonomi Indonesia secara garis besar, mengingat perubahan strategi bisnis ini mempermudah seluruh masyarakat Indonesia menjadi pekerja lepas baik itu anak yang putus sekolah sampai kaum difabel.

“Mempermudah masyarakat menengah ke bawah, kaum difabel dan para pelaku usaha kecil adalah saran dari pak menristek Bambang Brodjonegoro. Beliau menyampaikan langsung kepada saya via whatsapp. Jadi poin tersebut tidak akan kami lewati," katanya.

Perubahan strategi ini diharapkan menjadi turning point perusahaan. Langkah yang diambil cukup besar dan berisiko tinggi, dan untuk menghadapi risiko tersebut tidak hanya butuh keseriusan pihak internal perusahaan, namun juga butuh bantuan lain dari pihak eksternal seperti contoh pemerintah, klien dan relasi.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7634 seconds (0.1#10.140)