Awas!, Rupiah Diprediksi Berada di Teritori Negatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kemungkinan masih akan mendapatkan sentimen negatif dari indikasi data manufaktur AS. Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, nilai tukar regional terlihat tertekan terhadap USD.
Penguatan USD ini dipicu oleh membaiknya data indeks aktivitas manufaktur AS bulan Agustus yang dirilis semalam. "Sentimen ini bisa turut menekan nilai tukar rupiah terhadap USD hari ini, ditambah faktor deflasi dalam negeri bulan Agustus yang mengindikasikan daya beli masyarakat belum membaik," kata Ariston di Jakarta, Rabu (2/9/2020).
(Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi Rupiah Bergerak di Level 14.700 Tahun Depan )
Namun di sisi lain sikap the Fed yang longgar bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu jauh. "Potensi kisaran USDIDR hari ini di Rp14.500 hingga Rp14.700," jelasnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Agustus 2020 terjadi deflasi sebesar 0,05%. Dari 90 kota yang disurvei Indeks harga Konsumen (IHK), sebanyak 53 kota mengalami deflasi dan 37 kota mengalami inflasi.
(Baca Juga: BI Targetkan Penukaran Uang Rupiah 75 Tahun RI Capai 30 Ribu Lembar Per Hari )
Kepala BPS Suhariyanto merinci, inflasi kalender (Januari-Agustus 2020) mencapai 0,93% dan adapun inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,32%. "Secara umum perkembangan harga komoditas ini mengalami penurunan jadi mengalami deflasi 0,05%," kata Suhariyanto di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
Penguatan USD ini dipicu oleh membaiknya data indeks aktivitas manufaktur AS bulan Agustus yang dirilis semalam. "Sentimen ini bisa turut menekan nilai tukar rupiah terhadap USD hari ini, ditambah faktor deflasi dalam negeri bulan Agustus yang mengindikasikan daya beli masyarakat belum membaik," kata Ariston di Jakarta, Rabu (2/9/2020).
(Baca Juga: Gubernur BI Proyeksi Rupiah Bergerak di Level 14.700 Tahun Depan )
Namun di sisi lain sikap the Fed yang longgar bisa menahan pelemahan rupiah tidak terlalu jauh. "Potensi kisaran USDIDR hari ini di Rp14.500 hingga Rp14.700," jelasnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Agustus 2020 terjadi deflasi sebesar 0,05%. Dari 90 kota yang disurvei Indeks harga Konsumen (IHK), sebanyak 53 kota mengalami deflasi dan 37 kota mengalami inflasi.
(Baca Juga: BI Targetkan Penukaran Uang Rupiah 75 Tahun RI Capai 30 Ribu Lembar Per Hari )
Kepala BPS Suhariyanto merinci, inflasi kalender (Januari-Agustus 2020) mencapai 0,93% dan adapun inflasi secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,32%. "Secara umum perkembangan harga komoditas ini mengalami penurunan jadi mengalami deflasi 0,05%," kata Suhariyanto di Jakarta, Selasa (1/9/2020).
(akr)