Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.950 Triliun per November 2024

Kamis, 16 Januari 2025 - 11:25 WIB
loading...
Utang Luar Negeri Indonesia...
Bank Indonesia melaporkan posisi ULN Indonesia pada November 2024. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada November 2024 tumbuh tipis cenderung melambat.
Posisi utang luar negeri Indonesia pada November 2024 tercatat sebesar USD424,1 miliar setara Rp6.950 triliun atau secara tahunan tumbuh 5,4% year on year (yoy) lebih rendah dibandingkan pada Oktober sebesar 7,7%.

"Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan ULN sektor publik dan penurunan ULN swasta," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangannya, Kamis (16/1/2025).



Menurut Ramdan, ULN pemerintah juga tercatat menurun. Posisi ULN pemerintah pada November 2024 sebesar USD203,0 miliar atau tumbuh sebesar 5,4% lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada Oktober 2024 sebesar 8,6%.

"ULN tersebut dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) internasional dan penarikan pinjaman luar negeri yang digunakan untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek pemerintah," jelasnya.

Sebagai salah satu instrumen pembiayaan APBN, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung belanja prioritas guna mendorong pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja, antara lain pada Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 20,9% dari total ULN Pemerintah; Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib 19,4%; Jasa Pendidikan 16,8%; Konstruksi 13,5%; serta Jasa Keuangan dan Asuransi 9,0%.

Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN pemerintah. ULN swasta juga menurun. Pada November 2024, posisi ULN swasta tercatat sebesar USD194,6 miliar, atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,6%, lebih dalam dari kontraksi 1,4% pada Oktober 2024.



Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) yang mencatat kontraksi 1,7%. Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 79,4% dari total ULN swasta. ULN swasta juga tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,1% terhadap total ULN swasta.

Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 30,5% pada November 2024, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,7 persen dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1811 seconds (0.1#10.24)