Kementerian BUMN Pastikan Transformasi Bandara oleh InJourney Airports Berjalan Baik
loading...
A
A
A
Sementara itu, beautifikasi di area eksterior terminal meliputi pembenahan taman (arrival outdoor garden), penataan lansekap (redesigning outdoor landscape), dan penataan jalur kendaraan (redesigning median access road).
Sejumlah hal mendasar pun dapat dibenahi, seperti pemastian suhu di Terminal 3 pada titik sekitar 23-24 derajat celcius dibandingkan sebelumnya 25-26 derajat celcius. Pada Februari, ditargetkan suhu menyentuh 21-22 derajat celcius.
Terminal 3 saat ini juga diperkuat teknologi terkini ATRS (Automatic Tray Return System) untuk mendukung pemeriksaan keamanan 500 penumpang per jam, dibanding sebelumnya 200 orang per jam.
“Beautifikasi yang didukung optimalisasi suhu ruangan membuat penumpang dan pengujung merasa nyaman. Antrean di security check point (SCP) untuk menuju boarding lounge di Terminal 3 kini juga lebih singkat. Penumpang pesawat dapat lebih cepat menuju ruang tunggu untuk naik ke pesawat,” kata Faik Fahmi.
Transformasi juga dijalankan di Terminal 2, di mana dalam waktu dekat akan diresmikan Terminal 2F yang dikhususkan bagi jemaah umrah dan haji.
“Kami siapkan fasilitas lengkap bagi jemaah umrah dan haji di Terminal 2F, seperti Masjid di dalam area terminal seluas 3.000 meter persegi dan lounge yang juga seluas 3.000 meter persegi. Kami berharap fasilitas ini dapat menambah kekhusyukan perjalanan ibadah para jemaah,” ujar Faik Fahmi.
Tidak hanya di Bandara Soekarno-Hatta, transformasi juga berjalan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk mengoptimalkan kapasitas bandara sehingga dapat menampung 32 juta penumpang/tahun dari semula 24 juta penumpang/tahun.
“Penambahan kapasitas ini untuk mengakomodir semakin meningkatnya wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke Bali setiap tahunnya, memastikan Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat selalu memenuhi permintaan yang ada,” ujar Faik Fahmi.
Optimalisasi dilakukan melalui perluasan dan penambahan akses di area landside dengan mendesain ulang akses jalur kendaraan, lalu perluasan akses keluar-masuk bandara, pembuatan shelter area penjemputan penumpang, penataan landscape dan pembuatan taman air, serta pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Transformasi juga meliputi perluasan dan penataan ulang area terminal. Salah satu upaya adalah dengan memperluas area pemeriksaan penumpang dan menambah 10 unit baggage drop di area keberangkatan.
Sejumlah hal mendasar pun dapat dibenahi, seperti pemastian suhu di Terminal 3 pada titik sekitar 23-24 derajat celcius dibandingkan sebelumnya 25-26 derajat celcius. Pada Februari, ditargetkan suhu menyentuh 21-22 derajat celcius.
Terminal 3 saat ini juga diperkuat teknologi terkini ATRS (Automatic Tray Return System) untuk mendukung pemeriksaan keamanan 500 penumpang per jam, dibanding sebelumnya 200 orang per jam.
“Beautifikasi yang didukung optimalisasi suhu ruangan membuat penumpang dan pengujung merasa nyaman. Antrean di security check point (SCP) untuk menuju boarding lounge di Terminal 3 kini juga lebih singkat. Penumpang pesawat dapat lebih cepat menuju ruang tunggu untuk naik ke pesawat,” kata Faik Fahmi.
Transformasi juga dijalankan di Terminal 2, di mana dalam waktu dekat akan diresmikan Terminal 2F yang dikhususkan bagi jemaah umrah dan haji.
“Kami siapkan fasilitas lengkap bagi jemaah umrah dan haji di Terminal 2F, seperti Masjid di dalam area terminal seluas 3.000 meter persegi dan lounge yang juga seluas 3.000 meter persegi. Kami berharap fasilitas ini dapat menambah kekhusyukan perjalanan ibadah para jemaah,” ujar Faik Fahmi.
Tidak hanya di Bandara Soekarno-Hatta, transformasi juga berjalan di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk mengoptimalkan kapasitas bandara sehingga dapat menampung 32 juta penumpang/tahun dari semula 24 juta penumpang/tahun.
“Penambahan kapasitas ini untuk mengakomodir semakin meningkatnya wisatawan domestik dan mancanegara berkunjung ke Bali setiap tahunnya, memastikan Bandara I Gusti Ngurah Rai dapat selalu memenuhi permintaan yang ada,” ujar Faik Fahmi.
Optimalisasi dilakukan melalui perluasan dan penambahan akses di area landside dengan mendesain ulang akses jalur kendaraan, lalu perluasan akses keluar-masuk bandara, pembuatan shelter area penjemputan penumpang, penataan landscape dan pembuatan taman air, serta pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Transformasi juga meliputi perluasan dan penataan ulang area terminal. Salah satu upaya adalah dengan memperluas area pemeriksaan penumpang dan menambah 10 unit baggage drop di area keberangkatan.
Lihat Juga :