Trump Ingin Rusia Kembali ke G8, Pertanda Apa?
loading...

Donald Trump mengatakan, Rusia harus dikembalikan ke dalam klub kekuatan ekonomi G8, setelah ditangguhkan pada tahun 2014. Foto/Dok Newyorker
A
A
A
JAKARTA - Presiden AS (Amerika Serikat), Donald Trump mengatakan, Rusia harus dikembalikan ke dalam klub kekuatan ekonomi G8, setelah ditangguhkan pada tahun 2014. Kelompok G8 adalahperkumpulan negara yang unggul dalam bidang industri, di antaranya Amerika Serikat (AS), Jerman Barat, Kanada, Jepang, Italia, dan Rusia.
"Saya ingin mereka kembali. Saya pikir ini adalah kesalahan untuk membuang mereka. Lihat, ini bukan masalah menyukai Rusia atau tidak menyukai Rusia. Itu adalah G8," kata Trump di Gedung Putih.
Rusia sempat menjadi anggota kelompok G8, yang meliputi Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, AS, dan Uni Eropa sebagai "anggota yang tidak disebutkan," pada tahun 1997. Keanggotaan Rusia kemudian ditangguhkan pada tahun 2014 setelah penyatuan kembali dengan Krimea.
Wilayah itu memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia melalui referendum setelah kudeta Maidan yang didukung Barat di Kiev. Di sisi lain ada anggapan Rusia nyatanya tidak keluar, namun dikeluarkan dari G8 karena menganeksasi Krimea dari Ukraina.
Sementara itu Trump telah berulang kali mengkritik pengucilan Rusia dari kelompok G8 dan melayangkan gagasan untuk mengembalikannya selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden AS. Pada saat itu, proposal Trump ditolak oleh anggota klub lainnya, sementara Moskow sendiri tampaknya tidak menunjukkan minat untuk kembali.
"Saya ingin mereka kembali. Saya pikir ini adalah kesalahan untuk membuang mereka. Lihat, ini bukan masalah menyukai Rusia atau tidak menyukai Rusia. Itu adalah G8," kata Trump di Gedung Putih.
Baca Juga :
Ini Alasan Rusia Hengkang dari G8
Rusia sempat menjadi anggota kelompok G8, yang meliputi Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, AS, dan Uni Eropa sebagai "anggota yang tidak disebutkan," pada tahun 1997. Keanggotaan Rusia kemudian ditangguhkan pada tahun 2014 setelah penyatuan kembali dengan Krimea.
Wilayah itu memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia melalui referendum setelah kudeta Maidan yang didukung Barat di Kiev. Di sisi lain ada anggapan Rusia nyatanya tidak keluar, namun dikeluarkan dari G8 karena menganeksasi Krimea dari Ukraina.
Baca Juga :
Kekuatan Ekonomi BRICS Diklaim Sudah Menyalip G7
Sementara itu Trump telah berulang kali mengkritik pengucilan Rusia dari kelompok G8 dan melayangkan gagasan untuk mengembalikannya selama masa jabatan pertamanya sebagai Presiden AS. Pada saat itu, proposal Trump ditolak oleh anggota klub lainnya, sementara Moskow sendiri tampaknya tidak menunjukkan minat untuk kembali.
(akr)
Lihat Juga :