Pembicaraan Trump dan Putin Singgung Soal BRICS, Ini 7 Poin Lengkapnya
loading...

BRICS menjadi salah satu pembahasan dari 7 poin pembicaraan antara Presiden AS, Donald Trump dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin lewat panggilan telepon. Foto/Dok AP
A
A
A
JAKARTA - BRICS menjadi salah satu pembahasan dari 7 poin pembicaraan antara Presiden AS, Donald Trump dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin lewat panggilan telepon. Hal ini disampaikan oleh Trump saat berbicara kepada wartawan di Oval Office pada Kamis malam (13/2) kemarin waktu setempat.
Digambarkan oleh Trump, isi percakapan tersebut digambarkan mencakup topik-topik seperti Rusia-Ukraina, peran NATO, strategi ekonomi seperti tarif impor, dan dinamika geopolitik seputar BRICS dan G8.
"Saya tidak melihat bagaimana sebuah negara dalam posisi Rusia dapat mengizinkan dalam posisi mereka, dapat mengizinkan untuk bergabung dengan NATO. Saya tidak melihat itu terjadi," kata Presiden AS pada hari Kamis.
"Dan jauh sebelum Presiden (Vladimir) Putin, Rusia sangat kuat pada fakta tersebut. Saya percaya itulah alasan perang dimulai, karena Biden keluar dan mengatakan bahwa mereka dapat bergabung dengan NATO, dan dia seharusnya tidak mengatakan itu," tegas Trump.
Trump menguraikan keyakinannya bahwa janji keanggotaan NATO menciptakan dilema keamanan bagi Rusia, yang pada akhirnya memicu perang. Dia menggambarkan, pernyataan Biden sebagai tindakan yang "sembrono" dan "tidak bisa dipahami,".
Ia juga menggarisbawahi bahwa komitmen semacam itu seharusnya tidak pernah dibuat tanpa konsensus internasional yang lebih luas.
Seseorang menyuruh saya melakukannya, tetapi saya pikir komentarnya bagus. Mereka mungkin bagus hari ini. Mereka sedikit lebih lembut, mungkin. "Tapi saya pikir komentarnya cukup akurat," kata Trump.
Hegseth sebelumnya berpendapat bahwa aspirasi Ukraina untuk merebut kembali semua wilayah yang hilang tidak realistis dan bahwa negara itu harus bersiap untuk negosiasi perdamaian. Dia menyarankan bahwa pasukan internasional mungkin mengawasi proses tersebut, tetapi ditekankan olehnya bahwa keanggotaan NATO tidak akan menjadi bagian dari perjanjian damai apapun.
"Mereka mengadakan pertemuan di Munich, besok. Rusia akan berada di sana bersama rakyat kita. Ngomong-ngomong, Ukraina juga diundang. Tidak yakin persis siapa yang akan berada di sana dari negara mana pun, tetapi orang-orang tingkat tinggi dari Rusia, dari Ukraina, dan dari Amerika Serikat," ungkapnya.
Digambarkan oleh Trump, isi percakapan tersebut digambarkan mencakup topik-topik seperti Rusia-Ukraina, peran NATO, strategi ekonomi seperti tarif impor, dan dinamika geopolitik seputar BRICS dan G8.
Berikut adalah 7 poin penting dari pembicaraan Trump dan Putin:
1. Janji Biden memprovokasi konflik Ukraina
Trump menyalahkan konflik Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung pada pendahulunya, Joe Biden, dengan menegaskan kembali klaimnya bahwa perang tidak akan pernah meletus jika dirinya tetap menjabat. Menurut Trump, pernyataan Biden tentang Kiev yang berpotensi bergabung dengan NATO adalah provokasi kritis yang secara langsung berkontribusi pada konflik."Saya tidak melihat bagaimana sebuah negara dalam posisi Rusia dapat mengizinkan dalam posisi mereka, dapat mengizinkan untuk bergabung dengan NATO. Saya tidak melihat itu terjadi," kata Presiden AS pada hari Kamis.
"Dan jauh sebelum Presiden (Vladimir) Putin, Rusia sangat kuat pada fakta tersebut. Saya percaya itulah alasan perang dimulai, karena Biden keluar dan mengatakan bahwa mereka dapat bergabung dengan NATO, dan dia seharusnya tidak mengatakan itu," tegas Trump.
Trump menguraikan keyakinannya bahwa janji keanggotaan NATO menciptakan dilema keamanan bagi Rusia, yang pada akhirnya memicu perang. Dia menggambarkan, pernyataan Biden sebagai tindakan yang "sembrono" dan "tidak bisa dipahami,".
Ia juga menggarisbawahi bahwa komitmen semacam itu seharusnya tidak pernah dibuat tanpa konsensus internasional yang lebih luas.
2. Ukraina belum akan gabung NATO
Trump juga mendukung pernyataan yang dibuat oleh menteri pertahanannya, Pete Hegseth, mengenai harapan Ukraina untuk keanggotaan NATO. Ia menggambarkannya sebagai "cukup akurat", meskipun ada beberapa kritik publik. Dia menolak saran bahwa dia harus meminta Hegseth menarik kembali komentarnya.Seseorang menyuruh saya melakukannya, tetapi saya pikir komentarnya bagus. Mereka mungkin bagus hari ini. Mereka sedikit lebih lembut, mungkin. "Tapi saya pikir komentarnya cukup akurat," kata Trump.
Hegseth sebelumnya berpendapat bahwa aspirasi Ukraina untuk merebut kembali semua wilayah yang hilang tidak realistis dan bahwa negara itu harus bersiap untuk negosiasi perdamaian. Dia menyarankan bahwa pasukan internasional mungkin mengawasi proses tersebut, tetapi ditekankan olehnya bahwa keanggotaan NATO tidak akan menjadi bagian dari perjanjian damai apapun.
3. Rusia dan AS akan menggelar pertemuan 'tingkat tinggi'
Selama konferensi pers, Trump mengungkapkan bahwa para pejabat dari Rusia dan Amerika Serikat sedang mempersiapkan pertemuan tingkat tinggi di Munich."Mereka mengadakan pertemuan di Munich, besok. Rusia akan berada di sana bersama rakyat kita. Ngomong-ngomong, Ukraina juga diundang. Tidak yakin persis siapa yang akan berada di sana dari negara mana pun, tetapi orang-orang tingkat tinggi dari Rusia, dari Ukraina, dan dari Amerika Serikat," ungkapnya.
Lihat Juga :